TEMPO.CO, Depok - Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengaku gerah melihat aparat keamanan yang tidak tegas dalam melerai peristiwa kerusuhan. Sering kali polisi hanya menjadi penonton ketika masyarakat mulai brutal dan saling menghancurkan karena dianggap takut melanggar hak asasi manusia.
"Kalau ditanya kenapa tidak bertindak, polisi akan menjawab takut melanggar hak asasi. Kalau begitu pelajari lagi hak asasi," katanya usai memberikan kuliah umum bertema Konflik dan Konsolidasi Demokrasi Indonesia di kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu, 14 November 2012.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini menegaskan, jika memang alasannya hak asasi, maka para polisi harus belajar kembali undang-undang tentang hak asasi manusia. Dari sepuluh hak dalam undang-undang itu, sebuah pasal menegaskan kewenangan aparat keamanan melindungi hak orang lain.
"Pasal J menerangkan, semua orang memiliki kewajiban menghargai hak orang lain sesuai hukum," katanya. Saat ini perilaku masyarakat semakin melenceng dari asas demokrasi Indonesia. Masyarakat sering main hakim sendiri jika ada sebuah permasalahan.
Itu akibat pemerintah tidak mampu memutuskan sesuatu secara demokratis sehingga rakyat mengambil keputusan sendiri. Kalau ada masalah, kata Kalla, menyerang kantor camat, kantor bupati. "Kalau polisi melarang, polisi akan diserang," katanya.
Polisi sebagai aparat keamanan akhirnya menjadi penonton. Padahal, tangan personel itu dilengakapi senjata. Kondisi seperti ini yang membuat Kalla gerah. "Kalau ada yang bakar tangkap saja, tembak," katanya. Sebab, perbuatan itu (bakar) melanggar HAM. "Untuk apa senjata dibeli kalau bukan untuk menembak."
Namun, Kalla mengimbau polisi tidak keterlaluan menembak sampai orang meninggal. "Tembak kakinya, ke atas (udara), atau apalah," katanya. Pasalnya, jika aparat dan pemerintah tidak mampu menangani kerusuhan, Indonesia akan berada dalam hukum rimba. "Maka terjadilah hukum rimba di Indonesia."
Kalla mencatat, sejak permulaan era Reformasi hingga saat ini ada sebanyak 15 konflik besar di Indonesia. Di antaranya, Poso, Ambon, dan Lampung. Sepuluh konflik di antaranya dikarenakan masyarakat kecewa terhadap pemerintah.
ILHAM TIRTA
Berita terkait
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
6 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
8 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
10 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
10 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
21 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
21 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
21 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
22 hari lalu
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaLebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
22 hari lalu
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.
Baca SelengkapnyaArti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu
40 hari lalu
Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.
Baca Selengkapnya