Enam Penyidik KPK Resmi Bertugas di Mabes Polri  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 13 November 2012 15:05 WIB

Sejumlah Aktivis dari berbagai LSM melakukan aksinya untuk mendukung KPK saat sejumlah anggota Polisi dari Mabes Polri ingin menarik paksa tim penyidik KPK di gedung KPK, Jakarta, (5/10). Tempo/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Sukabumi - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar membenarkan enam penyidik yang betugas di Komisi Pemberantasan Korupsi telah resmi kembali ke Markas Besar Kepolisian sejak Senin, 12 November 2012. "Kemarin mereka diperhadapkan oleh pimpinan ke Mabes," katanya di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa, 13 November 2012.

Keenam penyidik itu adalah Komisaris Rizki Agung Prakoso, Komisaris Irfan Rifai, Komisaris Egy Andrian Zues, Komisaris Popon A Sunggoro, Komisaris Hendi Kurniawan, dan Komisaris Yudhistira Midyahwan. Mereka mengundurkan diri dari KPK pada 1 November dengan alasan mengabdi di Polri.

Boy mengatakan keenam penyidik ini belum ditempatkan pada penugasan tertentu. "Mereka masih di bagian Sumber Daya Manusia Mabes Polri," kata Boy.

Selain keenam penyidik tersebut, ada juga 12 penyidik polisi di KPK yang berakhir masa tugasnya pada 3 November. Egi masuk dalam kelompok 12 penyidik yang masa tugasnya telah berakhir tersebut. Pimpinan KPK telah meminta perpanjangan masa tugas mereka. Namun, sampai sekarang Mabes Polri belum mengabulkannya. "Sampai sekarang belum ada keputusan memperpanjang atau tidak," kata Boy.

Informasi Tempo dari internal penyidik, para penyidik ini sekarang tidak menyidik suatu kasus dengan alasan masa tugasnya sudah berakhir. Mereka juga khawatir melanggar ketentuan jika tetap menyidik sebelum ada perpanjangan masa tugas dari Kepolisian.

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita Terpopuler

Kata Ibas Soal DPR Pemeras BUMN

''Ada Menteri Koordinator yang Rapornya Merah''

Upeti BUMN ke DPR, KPK: Pembuktiannya Gampang

Pengacara Ola Klaim Mahir Bebaskan Klien

Pengacara Ola, Farhat Abbas:Saya Pantas Dapat MURI

LSI Ragukan Rhoma Irama Di Pemilu 2014




Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

10 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

11 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

23 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya