Ruang Kerja Sekretaris MA yang Menghebohkan

Senin, 12 November 2012 17:58 WIB

Sekretaris MA, Nurhadi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Perseteruan antara Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi dan Hakim Agung Gayus Lumbuun, yang berawal Oktober lalu, masih belum mereda. Gayus masih berharap mendapat penjelasan soal pengelolaan keuangan Mahkamah yang dinilainya kurang transparan.

Perseteruan ini bermula dari rumor mengenai meja kerja Nurhadi yang bernilai Rp 1 miliar. Majalah Tempo mendapat kesempatan menengok sendiri meja kerja Nurhadi di kantor MA, di Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Laporan lengkapnya dimuat di edisi Senin, 12 November 2012, dan bisa dibaca di sini.

Ruang kerja Nurhadi memang tertata apik. Posisinya memanjang di sudut utara dan barat lantai satu gedung utama Mahkamah Agung. Satu sisi ruangan berdinding kaca tembus pandang ke jalan dan area parkir. Sisi lain dibatasi dinding kecokelatan bermotif kayu. “Dulu ruangan ini gudang. Berantakan,” kata Nurhadi, Kamis pekan lalu.

Ruangan ditata menjadi tiga bagian. Di dekat pintu masuk, sofa kulit terpasang mengelilingi meja segi empat, membelakangi lukisan kaligrafi. Bagian tengah ruangan dibiarkan kosong. Di sini terhampar karpet tebal berwarna cokelat susu, senada dengan lantai krem bermotif kayu. Di ujung ruangan, meja kerja panjang terpasang membelakangi rak buku.

Menurut Nurhadi, ruangan itu dia bangun dengan uang sendiri setelah ia dilantik menjadi Sekretaris Mahkamah Agung, Desember tahun lalu. Selain itu, ruang kerja, ruang tunggu tamu, ruang rapat, dan ruang 20 anggota staf ditata dengan interior berbahan kombinasi kulit, kayu, dan baja. “Habis Rp 300 jutaan,” ujarnya.

Hal serupa dia lakukan ketika menjabat Kepala Biro Hukum dan Humas MA. Dia merapikan ruangan biro dengan uang sendiri, lalu menghibahkan semua perabotan untuk pejabat pengganti dia.

JAJANG JAMALUDIN, SUKMA N. LOPIES

Berita Terpopuler:
Soedirman dan Keris Penolak Mortir

Soedirman, Kisah Asmara di Wiworo Tomo

Cerita Kesaktian Soedirman

Soedirman, Bapak Tentara dari Banyumas

Soedirman, Sang Jenderal Klenik

Berita terkait

iBox: Harga iPod Shuffle Rp 700 Ribu  

18 Maret 2014

iBox: Harga iPod Shuffle Rp 700 Ribu  

Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi mengatakan iPod itu dibeli seharga kurang dari Rp 500 ribu per unit.

Baca Selengkapnya

Anggun dan Andien di Pernikahan Anak Sekretaris MA  

17 Maret 2014

Anggun dan Andien di Pernikahan Anak Sekretaris MA  

Penyanyi Anggun, Andien, dan Vidi Aldiano tampil di panggung untuk menghibur para tamu undangan.

Baca Selengkapnya

KPK Rekonstruksi Kasus Suap MA  

18 September 2013

KPK Rekonstruksi Kasus Suap MA  

Djodi dan Mario sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap di lingkungan Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Penanganan Perkara di MA Maksimal 3 Bulan  

2 Agustus 2013

Penanganan Perkara di MA Maksimal 3 Bulan  

Masa pemeriksaan antaranggota majelis hakim akan lebih singkat karena berlangsung bersamaan dalam waktu tiga bulan.

Baca Selengkapnya

Ketua MA Hatta Ali: Salah Ketik Hal Biasa

24 Juli 2013

Ketua MA Hatta Ali: Salah Ketik Hal Biasa

Kemungkinan salah ketik di Mahkamah Agung terbuka karena lembaga itu menangani ribuan kasus.

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Hakim Yamanie Dimulai  

11 Desember 2012

Sidang Etik Hakim Yamanie Dimulai  

"Terperiksa sudah hadir," kata juru bicara Komisi Yudisial Asep Rahmat Fajar.

Baca Selengkapnya

Soal Hakim Yamanie, Polri Tunggu Bukti dari MA  

22 November 2012

Soal Hakim Yamanie, Polri Tunggu Bukti dari MA  

Kepolisian membutuhkan alat bukti yang cukup.

Baca Selengkapnya

Hakim Yamani Palsukan Vonis PK Bos Narkoba Hengky

17 November 2012

Hakim Yamani Palsukan Vonis PK Bos Narkoba Hengky

Dia menulis dengan tangan vonis 12 tahun penjara. Padahal, putusan majelis hakim 15 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Nurhadi Akui Sering Bantu Hakim Agung

12 November 2012

Nurhadi Akui Sering Bantu Hakim Agung

Tapi Nurhadi membantah pernah membantu kenalannya yang beperkara di MA.

Baca Selengkapnya

Nurhadi: Saya Bantu MA dengan Uang Pribadi

12 November 2012

Nurhadi: Saya Bantu MA dengan Uang Pribadi

"Kalau bukan uang korupsi, apa salahnya?"

Baca Selengkapnya