Banjir Mamasa Sudah Renggut 15 Nyawa  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 12 November 2012 16:04 WIB

Beberapa warga berdiam diri di rumahnya yang terkena dampak banjir di Daerah Romang Tanggaya, Kelurahan Tamanggapa, Makassar, Selasa (27/12). TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Makassar - Korban tewas maupun luka akibat banjir di Dusun Kabaniran, Desa Batanguru, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulbar, terus bertambah. Berdasarkan data Badan SAR Nasional (Basarnas) Makassar, jumlah korban tewas sudah 15 orang. Adapun menurut data kepolisian, jumlah korban tewas sebanyak 14 orang. Hingga kini, kepolisian dan tim pencari masih berupaya mencari korban hilang.

Juru bicara Basarnas Makassar, Hamsidar, mengatakan berdasarkan laporan yang diterimanya, total jumlah korban mencapai 19 orang. Perinciannya, 15 warga meninggal dunia, dua orang dinyatakan hilang, dan dua orang lainnya masih dirawat intensif oleh tim medis. "Informasi terakhir, sudah 15 orang ditemukan meninggal," kata dia, Senin, 12 November.

Jumlah itu tidak dibantahnya masih bisa bertambah, mengingat Basarnas belum menghentikan pencarian. "Sementara pencarian masih dilakukan," ujarnya.

Pencarian dan evakuasi korban banjir sudah dilakukan sejak bencana alam terjadi, Kamis, 8 November. Selama itu, dia mengatakan, Basarnas mengalami sejumlah kendala, di antaranya luasnya medan. Hambatan itu diperparah dengan sulitnya akses komunikasi. "Area pencarian sangat luas dan komunikasi sulit karena sinyal tidak ada," ujar Hamsidar.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Ajun Komisaris Besar Endi Sutendi, mengatakan berdasarkan laporan yang diterima kepolisian, jumlah korban tewas baru 14 orang. Untuk korban yang dirawat dan dinyatakan hilang, data kepolisian sama dengan Basarnas Makassar.

Dua warga yang hilang, Endi mengatakan, merupakan bocah, masing-masing bernama Mettang, 9 tahun, dan Risto, 12 tahun. "Data yang saya terima 14 orang meninggal, dua hilang, dan dua lainnya masih diopname di Puskesmas Sumarorong," katanya.

Endi mengatakan, kendala lainnya bagi tim pencari yakni tidaknya ada aliran listrik di sekitar lokasi kejadian. "Informasinya, baru hari ini akses PLN masuk," ujar dia. Diketahui, bencana alam yang terjadi diduga akibat tingginya debit air ini membuat tanggul sungai jebol dan menghantam sejumlah rumah penduduk.

Bencana alam yang terjadi berawal dari hujan yang terus-menerus terjadi pada hari kejadian. Puncaknya, banjir yang merenggut nyawa terjadi pada Kamis lalu sekitar pukul 14.00 Wita. Pada hari itu, jumlah korban yang diterima tim pencari di Makassar sudah 10 orang tewas dan satu kritis.

TRI YARI KURNIAWAN



Terpopuler:
Begini Kronologi Pemerkosaan TKI di Malaysia

Soedirman Penganut Kejawen Sumarah

Trik Ajudan Jokowi Kecoh Wartawan

Pemilik Tangkiwood Tunggu Tawaran Jokowi

Pelecehan Seksual TKI Malaysia, Apa Kata Kemenlu

Berita terkait

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

19 Januari 2023

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.

Baca Selengkapnya

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

23 Januari 2021

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

23 Januari 2021

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

23 Januari 2021

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado

Baca Selengkapnya

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

22 Januari 2021

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

9 Oktober 2019

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.

Baca Selengkapnya

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

2 Februari 2019

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

27 Januari 2014

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.

Baca Selengkapnya

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

22 Januari 2014

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang


unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan


Bandung.

Baca Selengkapnya

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

22 Januari 2014

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.

Baca Selengkapnya