TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Pewakilan Rakyat dari Fraksi PKS, Indra, menyayangkan sikap Istana yang gerah pada pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. perihal mafia hukum dalam kasus narkotik.
Menurut dia, pernyataan Mahfud yang menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapat masukan yang sesat saat memberikan grasi pada terpidana narkoba, Franola, masuk akal. Alasannya, pemberian grasi tersebut terkesan aneh.
"Pihak Istana seharusnya tidak perlu emosional dan kebakaran "kumis" menyikapi penyataan Mahfud Md. terkait dengan mafia narkoba dan Istana," katanya, Ahad, 11 November 2012.
Alih-alih gerah, menurut Indra, Presiden lebih baik mengevaluasi para staf dan kementeriannya yang telah memberikan rekomendasi grasi pada Franola. Evaluasi itu ditindaklanjuti dengan memberikan sanksi pada staf yang telah membuat kesalahan karena tak menyelidiki lebih jauh tentang Franola.
Selain mengevaluasi staf, penyelidikan atas adanya mafia hukum yang bermain juga perlu dilakukan untuk mengetahui keterlibatan mereka. "Selidiki apakah mafia narkoba ikut bermain dalam putusan grasi Ola atau tidak," ucapnya.
Kemarin, Mahfud Md mengatakan bahwa grasi yang diberikan pada Franola disebabkan Presiden mendapat masukan yang sesat. "Presiden banyak mendapat masukan yang sesat yang hanya ingin menyenangkan Presiden," katanya.
Ola adalah terpidana mati kasus penyelundupan kokain dan heroin di Bandara Soekarno-Hatta pada Januari 2000. Grasi yang diberikan SBY membuat hukuman matinya dikurangi menjadi penjara seumur hidup.
Setelah mendapat grasi, Ola yang masih mendekam dalam penjara di Tangerang diduga terlibat lagi, bahkan disebut-sebut sebagai otak pengedaran narkotik. Ini diketahui setelah Badan Narkotika Nasional menangkap NA pada 4 Oktober lalu di Bandung. NA yang membawa sabu seberat 775 gram itu mengaku sebagai kurir Ola.
NUR ALFIYAH
Berita terkait
Mantan Wali Kota Rusia Pilih Perang ke Ukraina daripada Penjara 12 Tahun karena Korupsi
15 Januari 2024
Mantan walikota kota Vladivostok, Rusia, mendaftar untuk berperang di Ukraina setelah ia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena korupsi
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Akan Berikan Rekomendasi Grasi Bagi Mary Jane Veloso, Terpidana Mati Kasus Narkoba
22 Juni 2023
Komnas HAM menyatakan akan memberikan rekomendasi grasi bagi terpidana mati kasus penyelundupan narkoba, Mary Jane Fiesta Veloso.
Baca SelengkapnyaMerry Utami dapat Grasi dari Jokowi, Apa Bedanya dengan Amnesti, Abolisi, dan Rehabilitasi?
17 April 2023
Merry Utami dapat grasi dari Jokowi. Lalu apa bedanya dengan amnesti, abolisi, dan rehabilitasi?
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Grasi ke Merry Utami, Akademisi Sempat Kirimi Surat Lima Halaman sebagai Bahan Masukan
16 April 2023
Akademisi dari UNM mengaku mengirimi surat sebanyak lima halaman kepada Jokowi sebagai bahan pertimbangan untuk beri grasi kepada Merry Utami
Baca SelengkapnyaAlasan LBH Masyarakat Sebut Grasi Jokowi ke Merry Utami Setengah Hati
16 April 2023
Direktur LBH Masyarakat Muhammad Afif menilai pemberian grasi Jokowi kepada Merry Utami hanya setengah hati. Ini alasannya.
Baca SelengkapnyaLBH Masyarakat Sebut Merry Utami Alami Death Row Phenomenon, Apa Itu?
16 April 2023
Death row phenomenon adalah penderitaan yang muncul akibat kombinasi dari sangat lamanya waktu yang dihadapi terpidana mati dalam menuju eksekusi mati
Baca SelengkapnyaDapat Grasi dari Jokowi, Begini Kilas Balik Kasus dan Awal Perjumpaan Merry Utami dengan Jerry
16 April 2023
Merry Utami adalah bekas buruh migran Taiwan yang tidak sengaja bertemu Jerry, pria asal Kanada yang menitipkan tas berisi heroin seberat 1,1 kilogram
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Grasi ke Merry Utami, Putrinya Sempat Datangi Istana pada 2021
15 April 2023
Sebelum diberi grasi oleh Jokowi, Putri Merry Utami sempat datangi Istana pada 2021. Ayah Merry Utami juga sempat meminta Jokowi berikan grasi.
Baca SelengkapnyaICJR dan LBH Masyarakat Angkat Bicara Soal Jokowi yang Beri Grasi ke Merry Utami
15 April 2023
ICJR sebut grasi Jokowi ke Merry Utami adalah sebuah langkah baru penanganan terpidana mati. Namun, bagi LBHM, grasi tersebut seakan setengah hati
Baca SelengkapnyaLBH Masyarakat Anggap Grasi Jokowi kepada Merry Utami Hanya Setengah Hati
14 April 2023
LBH Masyarakat menilai grasi Presiden Jokowi kepada terpidana mati kasus nartkotika Merry Utami hanya setengah hati.
Baca Selengkapnya