UGM Siapkan Kapal Pengintai untuk TNI AL

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 6 November 2012 10:03 WIB

Kapal tanpa awak Safinah. Ugm.ac.id

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta menjajaki kerja sama dengan TNI Angkatan Laut dalam pemakaian kapal tanpa awak, Safinah.One yang merupakan pemenang kontes Roboboat 2012.

“Kapal ini bisa bermanfaat untuk memantau situasi laut lepas yang jauh dari pangkalan, serta bisa mengirim gambar wilayah jelajahnya ke komputer markas angkatan laut lewat jaringan seluler,” ujar Malik Khidir, koordinator tim UGM, saat memperlihatkan cara operasi kapal Safinah.One kepada wartawan di danau lembah UGM, Senin, 5 November 2012.

Kapal ini menjadi juara kedua kompetisi Roboboat 2012 yang diadakan Universitas Diponegoro di Pantai Kartini, Jawa Tengah, pada akhir Oktober lalu. Dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2012 itu, tim mahasiswa UGM merancang dua kapal, yakni kapal autonomous atau tanpa kontrol Safinah.One dan kapal dengan remote control Gama Nave.

Kapal ini dibuat mungil, yakni panjang 1,1 meter, bertinggi 15 sentimeter, lebar 42 centimeter, dan beratnya 11 kilogram. Kapal berbentuk perahu cepat itu dilengkapi dua pasang kamera penangkap gambar di bagian depan yang terpasang seperti kaca spion. Bagian belakang sama seperti kapal mesin lain yang punya sirip pemecah ombak, kincir penggerak turbin, dan satu tungkai pengubah arah kapal.

Kapal Safinah.One punya satu kotak mesin di bagian lambung kapal yang berisi perangkat mesin rakitan, mulai dari baterai litium polimer, radiator mobil yang dimodifikasi, mesin penggerak motor brushless, dan seperangkat komponen sistem elektrik. “Keunggulan utama kapal ini adalah adanya sistem single board computer yang memanfaatkan alat sebesar handphone,” kata Tito Garry Surya, anggota tim.

Alat pengganti perangkat komputer biasa itu berfungsi sebagai otak kapal otomatis ini, sekaligus bertugas memproses gambar rekaman kamera yang bisa dikirim kepada pengendali. “Tim lain tak pakai alat ini, semua memakai laptop yang dipasang di dalam perut kapal,” ujar Tito.

Malik mengatakan bahwa hasil ini di luar dugaan timnya karena rancangan kapal dibuat hanya selama dua bulan secara autodidaktik. “Menggabungkan pengetahuan elektronik dan mesin saja,” katanya. Sebaliknya, juara pertama adalah tim dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dan tim Institut Teknologi Bandung menjadi peraih juara ketiga, yang berasal dari jurusan teknik perkapalan.

Menurut Malik, kekurangan kapal Safinah.One adalah dalam hal kecepatan, karena beratnya 11 kilogram. Sebaliknya, pesaing mereka, kapal Tim PENS, jauh lebih ringan, hanya 1 kilogram. Tapi, Safinah.One merupakan satu-satunya kapal di kompetisi ini yang bisa dapat nilai penuh dan mampu finis di uji kecepatan 30 meter tanpa terguling karena angin dan ombak. “Kapal lain tak mampu kalahkan angin dan ombak karena terlalu ringan,” ujar Malik.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita Terpopuler:

Pemerasan BUMN: Upeti Rp 18 Miliar Merpati ke DPR

Ini Nama Dua Anggota DPR yang Disebut Dahlan

Dahlan Serahkan Dua Nama Peminta Upeti BUMN

Proyek Eks Perusahaan Istri Anas Mangkrak

Cerita Merpati Diperah DPR

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya