Biografi GKR Hemas: Kanjeng Ratu Gegar Budaya

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 1 November 2012 12:55 WIB

Gusti Kanjeng Ratu Hemas. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Peringatan hari ulang tahun ke-60 Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Permaisuri Raja Keraton Yogyakarta, ditandai dengan peluncuran buku berjudul GKR Hemas: Ratu di Hati Rakyat di Hotel Aston, Yogyakarta, Rabu, 31 Oktober 2012. Buku setebal 268 halaman itu dibuat tim penulis dan staf pribadi GKR Hemas, Faraz Umaya. Buku itu mengisahkan perjalanan Tatiek Drajad, nama kecil Hemas, sebelum dan setelah menikah dengan Sultan Hamengku Buwono X.

Buku itu menampilkan komentar dari orang luar keraton dan pandangan dari anak-anak Hemas. Hadir sebagai pembicara dalam peluncuran itu, di antaranya, rohaniwan Katolik, Romo G. Budi Subanar; Sukardi Rinakit, yang juga menulis kata pengantar; dan budayawan Bakdi Sumanto.

Sultan, dalam buku itu, menggambarkan permaisurinya, yang berasal dari kalangan luar keraton, sempat mengalami keterkejutan budaya. Misalnya, Hemas sering tak menengok saat dipanggil 'Kanjeng Ratu' karena lupa sudah menyandang gelar itu.

Adik kandung Sultan, GBPH Joyokusumo, menilai Hemas bukan pembaru budaya di Keraton Yogyakarta, tapi pendobrak. Contohnya, saat pernikahan putri bungsunya, Hemas menjemput sendiri besan dan menantu. Padahal, sesuai dengan aturan di keraton, yang seharusnya menjemput adalah orang semacam bupati atau wali kota.

Bakdi Sumanto menyayangkan buku itu, sebagai biografi, tak menampilkan wawancara langsung dengan Hemas. “Wawancara yang mendalam akan membuat buku ini lebih mengungkap bagaimana sepak terjang Hemas selama ini,” kata dia.

Sedangkan Budi Subanar menilai buku ini kurang mengupas sebab-akibat yang membuat Hemas menjadi figur seperti sekarang. “Mungkin disebutkan Hemas muda, di buku ini, adalah orang yang suka kebut-kebutan di jalan, tapi tikungan hidup penting yang dilalui Hemas tidak terungkap,” kata dia. Buku ini, ujar Subanar, tiba-tiba menampilkan kerindangan pohon, tapi tak diketahui akarnya.

Menurut Faraz Umaya, wawancara tetap dilakukan. Tapi, katanya, Hemas cenderung pasif untuk menghindari sikap narsis. “Penyusunannya dengan model mewawancarai teman terdekatnya, kemudian diklarifikasi ke GKR Hemas,” kata dia. Saat buku diluncurkan, Hemas mengaku belum tahu isi buku itu.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

13 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

20 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

47 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

52 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

54 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

26 Februari 2024

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.

Baca Selengkapnya

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

14 Februari 2024

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.

Baca Selengkapnya

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

13 Februari 2024

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

12 Februari 2024

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya