TEMPO.CO, Yogyakarta - Peringatan hari ulang tahun ke-60 Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Permaisuri Raja Keraton Yogyakarta, ditandai dengan peluncuran buku berjudul GKR Hemas: Ratu di Hati Rakyat di Hotel Aston, Yogyakarta, Rabu, 31 Oktober 2012. Buku setebal 268 halaman itu dibuat tim penulis dan staf pribadi GKR Hemas, Faraz Umaya. Buku itu mengisahkan perjalanan Tatiek Drajad, nama kecil Hemas, sebelum dan setelah menikah dengan Sultan Hamengku Buwono X.
Buku itu menampilkan komentar dari orang luar keraton dan pandangan dari anak-anak Hemas. Hadir sebagai pembicara dalam peluncuran itu, di antaranya, rohaniwan Katolik, Romo G. Budi Subanar; Sukardi Rinakit, yang juga menulis kata pengantar; dan budayawan Bakdi Sumanto.
Sultan, dalam buku itu, menggambarkan permaisurinya, yang berasal dari kalangan luar keraton, sempat mengalami keterkejutan budaya. Misalnya, Hemas sering tak menengok saat dipanggil 'Kanjeng Ratu' karena lupa sudah menyandang gelar itu.
Adik kandung Sultan, GBPH Joyokusumo, menilai Hemas bukan pembaru budaya di Keraton Yogyakarta, tapi pendobrak. Contohnya, saat pernikahan putri bungsunya, Hemas menjemput sendiri besan dan menantu. Padahal, sesuai dengan aturan di keraton, yang seharusnya menjemput adalah orang semacam bupati atau wali kota.
Bakdi Sumanto menyayangkan buku itu, sebagai biografi, tak menampilkan wawancara langsung dengan Hemas. “Wawancara yang mendalam akan membuat buku ini lebih mengungkap bagaimana sepak terjang Hemas selama ini,” kata dia.
Sedangkan Budi Subanar menilai buku ini kurang mengupas sebab-akibat yang membuat Hemas menjadi figur seperti sekarang. “Mungkin disebutkan Hemas muda, di buku ini, adalah orang yang suka kebut-kebutan di jalan, tapi tikungan hidup penting yang dilalui Hemas tidak terungkap,” kata dia. Buku ini, ujar Subanar, tiba-tiba menampilkan kerindangan pohon, tapi tak diketahui akarnya.
Menurut Faraz Umaya, wawancara tetap dilakukan. Tapi, katanya, Hemas cenderung pasif untuk menghindari sikap narsis. “Penyusunannya dengan model mewawancarai teman terdekatnya, kemudian diklarifikasi ke GKR Hemas,” kata dia. Saat buku diluncurkan, Hemas mengaku belum tahu isi buku itu.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terkait
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh
13 hari lalu
Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.
Baca SelengkapnyaSultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional
20 hari lalu
Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?
47 hari lalu
Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.
Baca Selengkapnya60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar
52 hari lalu
Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat
Baca SelengkapnyaKeraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat
54 hari lalu
Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan
27 Februari 2024
Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.
Baca SelengkapnyaSafari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X
26 Februari 2024
Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.
Baca SelengkapnyaMalioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya
14 Februari 2024
Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.
Baca SelengkapnyaIstana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati
13 Februari 2024
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.
Baca SelengkapnyaDiwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem
12 Februari 2024
Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.
Baca Selengkapnya