Sleman Ajak Warganya Kaya karena Sampah

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Selasa, 30 Oktober 2012 11:22 WIB

ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Sleman DI Yogyakarta kian intensif mengkampanyekan pelestarian lingkungan bagi warganya dengan cara yang tidak destruktif. Pemerintah setempat mengimbau warganya agar menghentikan tradisi membakar sampah karena dinilai tidak ada gunanya dan merusak kesehatan karena karbon monoksida (CO) yang dilepas ke udara.

"Jadi ditawarkan konsep yang lebih ramah lingkungan dan juga menghasilkan nilai ekonomis, seperti penerapan konsep Bank Sampah," kata juru bicara Pemerintah Kabupaten Sleman, Endah Sri Widiastuti, Selasa, 30 Oktober 2012.

Melalui konsep tersebut, Sleman pun kini telah memiliki sentra-sentra pengolahan sampah yang lebih sehat di sejumlah titik. Pengelolaan yang sehat itu juga mendatangkan rezeki tersendiri bagi warga melalui sampah-sampah yang diolah ulang.

"Saat ini sudah ada lebih dari 10 sentra bank sampah di Kabupaten Sleman,yang akan terus kami tularkan ke titik lain agar merata," kata dia.

Konsep bank sampah sendiri adalah metode sederhana memilah sampah, namun dengan cara organisasi yang tertatata. Dalam konsep ini masyarakat difungsikan sebagai sebuah struktur organisasi yang memiliki tanggung jawab sendiri-sendiri.
Mulai dari kelompok yang bertanggung jawab memilah sampah (kertas, plastik, kerasan), kelompok yang melakukan packing, dan kelompok yang berfungsi sebagai pos bank sampah yang menerima sampah untuk pengolahan.

Salah satu sentra bank sampah yang cukup aktif berjalan dan memiliki nasabah banyak adalah kelompok masyarakat di Purwobinangun Pakem Sleman. Sebanyak 90 nasabah bank sampah di lereng Merapi itu mampu mengolah sampah mencapai 499 kilogram per bulan dengan omzet sekitar Rp 400 ribu per bulan.

Tak hanya di pelosok pedesaan, masyarakat di wilayah perkotaan Sleman seperti di perumahan Condongcatur Depok pun juga menjalankan bank sampah. Dengan 82 nasabah, mereka mampu mengolah 400 kilogram sampah per bulan dan mendapatkan omzet Rp 500 ribu.

"Pengelolaan sampah secara benar juga akan berdampak bagi generasi, khususnya anak-anak, agar mendapatkan lingkungan yang bersih, tidak polutif, dan belajar tentang pelestarian sejak dini," kata Endah.

PRIBADI WICAKSONO

Berita Lain:
Anonymous Akan Bersaing dengan Wikileaks
Sepeda Kayu, Transportasi Ramah Lingkungan
Pengobatan, Ikan Pari Manta Nyaris Punah
Temuan Tengkorak Abad ke-14 di Situs Blanjong

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya