SBY: Konflik Lampung Selatan Tanggung Jawab Semua

Reporter

Editor

Fanny Febiana

Selasa, 30 Oktober 2012 10:51 WIB

Seorang petugas kepolisian berjaga di depan rumah yang dibakar massa di Desa Balinuraga Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan, (30/10). Sebanyak 192 rumah dirusak dan dibakar massa saat bentrokan dengan warga Kalianda dan 14 orang tewas. ANTARA/Kristian Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, bukan hanya Kepolisian dan TNI yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan konflik di Lampung Selatan. "Saya menyerukan semua pihak yang terlibat ikut bertanggung jawab, peduli, dan bekerja. Baru dengan itu bisa selesai secara optimal dan efektif," kata SBY dalam keterangan pers di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Selasa, 30 Oktober 2012.

Hal serupa disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto. "Jangan semua diserahkan kepada aparat, mereka jaganya kan setelah kejadian," kata Djoko.

Ia menegaskan, setiap tokoh masyarakat setempat dan pemerintah daerah harus aktif bekerja mencegah konflik meluas. "Gubernur, bupati, dan tokoh-tokoh masyarakat adalah civil society yang bisa ikut meredam," kata Djoko.

Sedangkan Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo mengatakan, bentrokan antardesa di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan ini sudah kesekian kalinya terjadi. "Artinya memang harus lebih keras lagi dalam membina wilayah. Para tokoh masyarakat, ulama, pemerintah daerah harus bersinergi," kata Timur.

Apalagi, ujar dia, setiap konflik horizontal memiliki dinamika dan ciri khasnya masing-masing. Sebagai contoh, masalah awal bentrokan Lampung Selatan kali ini adalah pelecehan dua orang pemudi.

"Masing-masing kepala daerah dan masyarakat setempat harus mendahulukan langkah-langkah pencegahan," kata dia. Mengenai peningkatan status keamanan, Timur memilih

Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyatakan, hingga saat ini belum ada rencana menambah pasukan ke Lampung Selatan. "Di wilayah sana sudah ada lima Satuan Setingkat Kompi (sekitar 500 orang)," kata dia.

ARYANI KRISTANTI

Berita terkait

Berbagi Harta Gono-gini, Dua Tangerang Butuh Kebijakan Banten

15 Maret 2017

Berbagi Harta Gono-gini, Dua Tangerang Butuh Kebijakan Banten

Aset mangkrak, lantaran statusnya belum diserahkan oleh kabupaten.

Baca Selengkapnya

PKB Kalimantan Timur Lawan Keputusan Gubernur Awang Faroek  

27 Oktober 2015

PKB Kalimantan Timur Lawan Keputusan Gubernur Awang Faroek  

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Timur berseteru dengan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak.

Baca Selengkapnya

Tiga Kantor Camat di Maluku Tengah Dibakar Massa  

12 Desember 2014

Tiga Kantor Camat di Maluku Tengah Dibakar Massa  

Dua SSK aparat kepolisian dibantu sekitar 50 anggota TNI masih

melakukan pengamanan di lokasi kejadian.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Luwu Utara, 18 Orang Ditahan

13 Oktober 2014

Bentrok di Luwu Utara, 18 Orang Ditahan

Pemerintah dan petugas telah turun tangan menenangkan masyarakat.

Baca Selengkapnya

PDIP: Luwu Tengah Penuhi Syarat Pemekaran  

14 November 2013

PDIP: Luwu Tengah Penuhi Syarat Pemekaran  

'Saat usulan masih 28 daerah, Luwu Tengah masuk, tapi saya tidak tahu mengapa tiba-tiba di tak termasuk yang 65 itu,' kata Arif Wibowo.

Baca Selengkapnya

Luwu Rusuh karena Pemekaran, DPR Salahkan Daerah

13 November 2013

Luwu Rusuh karena Pemekaran, DPR Salahkan Daerah

Agun Gunanjar Sudarsa menuding ada banyak calon anggota Dewan

yang bermain dengan dana daerah otonom baru.

Baca Selengkapnya

Pemekaran Kota Tasikmalaya Terbentuk, Aset Dibagi  

16 Oktober 2013

Pemekaran Kota Tasikmalaya Terbentuk, Aset Dibagi  

Dari semua aset itu, porsi terbesar diserahkan ke Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Temui Masyarakat Musi Rawas

3 Mei 2013

Komnas HAM Temui Masyarakat Musi Rawas

Tim investigasi akan bertemu bupati, DPRD, dan masyarakat Kabupaten Musi Rawas.

Baca Selengkapnya

Pemekaran Musi Rawas, DPR Dituding Mengulur Waktu

2 Mei 2013

Pemekaran Musi Rawas, DPR Dituding Mengulur Waktu

Dicurigai ada politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Rebutan Wilayah, Gunung Kelut Sah Milik Kediri  

2 Maret 2012

Rebutan Wilayah, Gunung Kelut Sah Milik Kediri  

Pemerintah Jawa Timur juga menetapkan batas wilayah beberapa daerah lainya seperti Mojokerto dan Jombang.

Baca Selengkapnya