TEMPO.CO , Semarang: Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah mempertanyakan aspirasi pemuda PKS yang mengusulkan tiga nama calon gubernur. Ketua PKS Jawa Tengah Fikri Fakih mempertanyakan kenapa yang diajukan sebagai calon gubernur oleh pemuda PKS tak ada dari kalangan internal partainya sendiri. “PKS kan punya 10 persen kursi DPRD, kenapa generasi muda tak berani memunculkan nama internal,” kata Fikri Fakih.
Sebelumnya, dalam momentum Sumpah Pemuda, para pemuda PKS menggelar kongres. Salah satu hasilnya adalah mengusulkan tiga nama calon gubernur, yakni Bibit Waluyo, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Hadi Prabowo, dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Tengah Kukrit Suryo Wicaksono. Sejauh ini, nama dari internal PKS sendiri untuk menjadi calon gubernur-calon wakil gubernur belum ada.
Fikri memperkirakan para pemuda PKS dalam menentukan usulan nama calon gubernur itu hanya berdasarkan pemberitaan di media massa. “Peta sesungguhnya dan sisik-meliknya seperti apa, mereka belum tahu,” kata Fikri. Hal itu bisa terjadi karena yang ikut dalam acara kongres pemuda PKS itu berasal dari berbagai daerah di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
PKS, menurut Fikri, belum bisa memutuskan calon gubernur yang akan didukungnya. PKS Jawa Tengah juga meminta kepada pengurus di bidang kebijakan publik memberikan masukan. Sedangkan adanya usulan dari pemuda PKS, kata Fikri, itu hanya menjadi salah satu aspirasi yang akan dipertimbangkan PKS.
Fikri menyatakan partainya justru akan menentukan calon gubernur di akhir-akhir masa pendaftaran calon gubernur. Sebab, kata dia, menentukan calon gubernur jauh-jauh hari belum tentu efektif dapat meraih kemenangan. Bahkan, dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah 2008 lalu, partai yang jauh-jauh hari sudah memutuskan calon gubernurnya terbukti kalah karena sudah terlalu lelah. “Apalagi, peta politik di Jawa Tengah juga selalu berubah. Jangan sampai PKS disebut plinplan dalam menentukan keputusan politik,” kata Fikri.
Selain tiga nama tersebut, nama yang santer disebut bakal maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah adalah Rustriningsih. Namun, para kandidat yang masuk bursa pencalonan harus bekerja keras guna mendongkrak keterpilihannya. Berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Pengkajian Survei Indonesia (LPSI) Semarang awal Oktober 2012 ini, tingkat elektabilitas para bakal calon gubernur masih di bawah 20 persen.
LPSI menyebut nama Wali Kota Surakarta, Joko Widodo, yang kini sudah terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta, menempati tingkat elektabilitas tertinggi di Jawa Tengah, yakni 21 persen. “Sedangkan Bibit Waluyo dan Rustriningsih masih berada jauh di bawah 20 persen,” kata Direktur LPSI, Muhammad Yuliyanto.
Menurut Yuliyanto, Rustriningsih yang sering melakukan sosialisasi juga masih rendah elektabilitasnya, yakni di bawah 5 persen. Sedangkan elektabilitas Hadi Prabowo, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, hanya 1,0 persen. Meskipun elektabilitasnya masih rendah, popularitas Bibit Waluyo dan Rustriningsih sudah tinggi, yakni masing-masing 65 persen dan 63 persen. LPSI menggelar survei dengan jumlah responden 3.000 orang yang tersebar di 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah.
ROFIUDDIN
Berita Terkait:
Garin Nugroho Jadi Calon Wakil Gubernur Jateng
Maju Lagi, Rustriningsih Klaim Direstui Mega
Golkar Batal Usung Bibit Waluyo
Bibit Waluyo Mendaftar Cagub Jateng dari PDIP
Bibit Waluyo Akan Rebut Lagi Gubernur Jawa Tengah