TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Ibrahim Ambong mengatakan, pemerintah harus tetap mewaspadai gerakan separitis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh menyusul rencana GAM mengangkat pemimpin baru. Kewaspadaan itu dianggap sangat penting untuk lebih mempersempit ruang GAM di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Usai rapat di DPR, Kamis (17/6) Ambong menyatakan apresiasi dan penghargaan kepada pemerintah yang telah mampu meyakinkan pemerintah Swedia dalam persoalan GAM. "Tertangkapnya pentolan GAM ini tentu saja keberhasilan kita meyakinkan pemerintah Swedia. Ini akan membawa pengaruh cukup bagus untuk menambah moral pemerintah menyelesaikan kasus di Aceh," ujar Ambong.Ambong meyakini posisi GAM secara moral akan turun drastis karena kehilangan tokohnya. Namun, hal itu tidak lantas membuat pemerintah kehilangan kewaspadaan mengawasi pergerakan mereka.Ambong juga mengatakan citra Indonesia di mata Internasional saat ini sangat baik terbukti dukungan dari negara serta kemauan baik pihak Swedia. Terlebih kalangan dunia Internasional saat ini mendukung sepenuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ambong sendiri menganggap tidak perlu melakukan pengawasan secara khusus dengan cara membentuk tim dalam proses pengadilan di Swedia. Hal itu, ujar dia, bisa dilimpahkan ke duta besar Indonesia yang ada disana.Ecep S Yasa Tempo News Room