TEMPO.CO, Jakarta - Lagu kebangsaan Indonesia Raya kali pertama berkumandang di depan publik Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928. Kala itu, Wage Rudolf Supratman, memainkan lagu ciptaannya itu menggunakan instrumen biola.
Hal itu terkait permintaan Ketua Kongres Pemuda II, Soegondo Djojopoespito. Sang ketua tak ingin Indonesia Raya dibawakan dengan nyanyian berlirik. Sebab, terlalu banyak kata Indonesia di lagu itu. Bila dinyanyikan, Soegondo khawatir menimbulkan masalah dengan Politieke Inlichtingen Dienst yang mengintai kongres.
Kongres Pemuda II memang menjadi sarana bagi lagu Indonesia Raya digaungkan untuk pertama kalinya. Namun, menurut buku Ensiklopedia Musik Jilid 1, terbitan 1992, lagu ini sudah direkam sebelum kongres digelar, yakni pada 1927.
Kala itu, lagu direkam dalam format instrumentalia. Dan judulnya belum Indonesia Raya, melainkan Indonees, Indonees. “Informasi ini ada di surat pembaca Kompas yang dikirim dari Hongkong pada 1971,” tulis Ensiklopedia Musik di halaman 239.
Dari sumber berbeda, tulis Ensiklopedia Musik, Indonesia Raya untuk pertama kalinya direkam oleh Yo Kim Tjan. Dalam piringan hitam itu, lagu tak beralun dengan alat musik saja, melainkan ada suara Supratman di sana.
Pada 1957, rekaman itu diserahkan Yo Kim Tjan ke Djawatan Kebudajaan. Namun, setahun kemudian, plat Supratman dinyatakan hilang. “Informasi ini dimuat majalah Star Weekly pada 1957, lalu dikutip Musika di 1958.”
Pada gubahan pertama, Supratman memang tak menggunakan kata Indonesia Raya. Supratman memilih kata Indonees, Indonees. Perubahan lirik itu ditetapkan oleh suatu sidang yang dipimpin Soekarno pada 8 September 1944.
Dalam sidang itu, hadir sejumlah anggota, yakni Ki Hajar Dewantara, Achiar, Soedibjo, Darmawidjaja, Koesbini, Mohammad Yamin, M Mansjur, Sanusi Pane, Simandjuntak, Achmad Soebardjo, Mr. Oetojo, dan Mr Sastromoeljono.
Hasil gubahan lagu Indonesia Raya tidak pernah didengar Supratman. Sebab, si pencipta telah dulu meninggal pada 17 Agustus 1938. Kala itu, usia Supratman sekitar 35 tahun. Dan ia mangkat akibat kesehatannya yang terus memburuk setelah diinterograsi Politieke Inlichtingen Dienst pada 7 Agustus 1938.
“Ia wafat pukul 00.00 dan dikebumikan di Kuburan Umum Kapas, Tambaksari, Surabaya,” tulis Ensiklopedia Musik Jilid 2.
CORNILA DESYANA
Berita Lain:
Edisi Khusus Tempo.co Sumpah Pemuda
Hatta, Motor Perjuangan Pemuda di Belanda
Hatta dan Kata Indonesia
Wawancara A. Simanjuntak, Pengarang Bangun Pemudi Pemuda
Naskah Sumpah Pemuda Tak Orisinal?
Kenapa Sukarno Ubah Sumpah Pemuda?
Manifesto 1925 di Atas Sumpah Pemuda
Berita terkait
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda
17 hari lalu
Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.
Baca SelengkapnyaAksi Sumpah Pemuda 2023 Nilai Jokowi Tak Taat Konstitusi
22 November 2023
Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menilai Jokowi tak taat konstitusi pada akhir masa kepemimpinannya.
Baca SelengkapnyaKompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda
8 November 2023
Kompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda.
Baca SelengkapnyaMenpora Dito Ariotedjo Sebut Spirit Anak Muda di Politik Tinggi, tapi Ada yang Anti Partai
29 Oktober 2023
Menpora Dito Ariotedjo ungkap soal spirit anak muda di bidang politik yang tinggi, tapi ada juga yang antipati terhadap partai politik.
Baca SelengkapnyaCara Siswa SMA di Palembang Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pakai Seragam Profesi
28 Oktober 2023
Kegiatan memperingati hari Sumpah Pemuda itu juga dilakukan langsung pemilihan ketua OSIS.
Baca SelengkapnyaSoegondo Djojopoespito Ketua Kongres Pemuda Saat Berusia 23 tahun, Pencetus Sumpah Pemuda
28 Oktober 2023
Soegondo Djojopoespito pada usia 23 tahun memimpin Kongres Pemuda yang kemudian mencetuskan Sumpah Pemuda.
Baca SelengkapnyaTelkomsel Semangat Indonesia: Inspirasi untuk Berkontribusi
28 Oktober 2023
Telkomsel Semangat Indonesia" lebih dari sebuah manifesto, hal ini juga menjadi langkah nyata dari komitmen Telkomsel untuk konsisten berkontribusi bagi bangsa dan negara
Baca SelengkapnyaPeringatan Sumpah Pemuda, Presiden BEM Unair Ajak Anak Muda Tak Apatis terhadap Politik
28 Oktober 2023
Berkaca pada sejarah Hari Sumpah Pemuda, sebagai mahasiswa seharusnya berperan tidak hanya sebagai objek politik.
Baca SelengkapnyaRapat-rapat Sebelum Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda
28 Oktober 2023
Kongres Pemuda II dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta yang dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito, melahirkan deklarasi Sumpah Pemuda.
Baca SelengkapnyaTokoh-tokoh Muda Penggerak Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda
28 Oktober 2023
Hari Sumpah Pemuda ditetapkan dengan adanya Kongres Pemuda. Berikut para tokoh muda yang berperan di dalamnya.
Baca Selengkapnya