Tak Hadir Rapat DPR, Dahlan Bisa Dipanggil Paksa  

Reporter

Editor

Yuliawati

Rabu, 24 Oktober 2012 20:32 WIB

Dahlan Iskan. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta- Beberapa anggota Komisi Energi DPR RI berang dengan ulah Direktur Utama PT PLN (Persero) Dahlan Iskan yang berulangkali tak memenuhi undangan rapat kerja. Bila Dahlan terus membandel, anggota dewan akan memanggil paksa.



"Kalau tanpa alasan jelas (tak hadir rapat), ini pelecehan.” kata Anggota Komisi VII Sumarjaya Linggih ketika ditemui di Gedung DPR RI, Rabu, 24 Oktober 2012.



Dahlan tak hadir dalam undangan Rapat Kerja soal audit sektor hulu listrik oleh BPK pada Senin, 22 Oktober 2012. Jadwal rapat pun dimundurkan menjadi hari ini, Rabu 24 Oktober 2012 pukul 19.30. Namun mendekati waktu rapat, belum ada konfirmasi bahwa Dahlan akan hadir.


Advertising
Advertising


Wakil Ketua DPR RI Effendi MS Simbolon mengatakan akan menegakkan tata tertib jika Menteri mangkir dari undangan rapat. “Jika dua kali undangan rapat tidak dipenuhi karena alasan yang jelas, maka komisi sudah bisa memanggil paksa,” kata Effendi.

Pada Senin, 22 Oktober 2012 Dahlan tak hadir karena mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Yogyakarta. Alasan bertugas mendampingi Presiden sebagai Menteri BUMN, menurut Effendi tak cukup kuat. "Apa memang dia penting sekali hadir di situ?" kata Effendi.

Menurut Effendi, bila pemanggilan paksa dilakukan akan menunggu masa persidangan berikutnya. Dewan akan selesai reses pada pertengahan November 2012. "Tidak lucu kalau dipanggil paksa. Ini kan orang-orang jadi bertanya-tanya sebenarnya ada apa," kata Effendi.

DPR memanggil sejumlah pemangku kepentingan di sektor hulu listrik terkait Pengelolaan PT PLN yang tak efisien. Audit BPK menyatakan PLN boros Rp 37 triliun pada 2009-2010 hanya karena membakar BBM di pembangkit listrik tenaga gas.

Dahlan Iskan yang dihubungi Tempo lewat layanan pesan pendek tak mengonfirmasi rencana kehadirannya di DPR. "Hehehe," balas Dahlan singkat.


BERNADETTE CHRISTINA

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

57 menit lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya