Eks Penambang Pasir Liar Tuntut Pekerjaan Layak  

Reporter

Minggu, 21 Oktober 2012 17:29 WIB

Penambang tradisional meniti jembatan bambu sambil mengangkat keranjang pasir di Sungai Brantas, Kel. Banda Lor, Kediri, Jawa Timur, Rabu (5/9). ANTARA/Arief Priyono

TEMPO.CO, Kediri - Puluhan bekas penambang pasir Sungai Brantas, di Kediri, Jawa Timur menuntut pekerjaan layak kepada pemerintah. Menurut Misno, salah satu bekas penambang, seusai penutupan aktivitas penambangan beberapa waktu lalu, kehidupan warga telantar.

Sedikitnya 29 bekas penambang pasir di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota Kediri menuding pemerintah tidak bertanggung jawab atas kebijakan penutupan penambangan pasir di Sungai Brantas. Hingga kini tidak ada solusi pekerjaan bagi mereka untuk menghidupi keluarga. "Kami dibiarkan mencari hidup sendiri," kata Misno, Ahad, 21 Oktober 2012.

Misno menuturkan, satu-satunya sumber pendapatan para penambang saat ini adalah memelihara ikan dalam keramba yang menjadi program bina sosial (CSR) PT Gudang Garam (Tbk). Setiap keluarga penambang mendapat pinjaman modal satu unit keramba berisi 800-1.000 benih ikan lele, nila, atau bawal. Modal itu wajib dikembalikan setelah tiga kali panen.



Ternyata hingga dua kali panen, kata Misno, hasil keuntungannya sangat jauh dari yang diharapkan. Dalam sekali panen setiap dua bulan sekali, masing-masing keluarga hanya memperoleh Rp 100-200 ribu.

Cueknya pemerintah terhadap warga di bantaran Sungai Brantas, menurut Misno, ditunjukkan dengan tidak adanya pembinaan dari Dinas Perikanan setempat. Mereka dibiarkan bergelut dengan profesi baru sebagai peternak ikan hingga menderita kerugian yang besar. "Pemerintah mengira kami bisa makan dari program ini," katanya.

Warga menuntut tanggung jawab Walikota Kediri, Samsul Ashar, untuk memberikan lapangan kerja pengganti yang lebih layak. Apalagi program pemeliharaan ikan dari PT Gudang Garam itu akan berakhir akhir tahun ini.

Kepala Kecamatan Kota Kediri, Fery Jatmiko, mengatakan program pemeliharaan ikan keramba ini memang hanya program pancingan bagi warga di bantaran sungai. Diharapkan mereka bisa menjadi peternak andal setelah program itu berakhir. "Saat ini saja sudah kelihatan hasilnya," katanya.

Fery membantah jika program itu tak mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka. Menurut laporan staf kelurahan yang dia terima, pada setiap panen masing-masing keluarga menerima Rp 1,2 juta.

Namun, Misno membantah pernyataan itu. Ia menuding bahwa pemerintah asal bicara tanpa melihat realitas di lapangan. Dia tetap menuntut pemerintah bertanggung jawab atas nasib mereka dan tidak melemparkan tanggung jawab ke PT Gudang Garam.



HARI TRI WASONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Profil Susilo Wonowidjojo, Bos Gudang Garam yang Digugat Bank OCBC NISP

4 Februari 2023

Profil Susilo Wonowidjojo, Bos Gudang Garam yang Digugat Bank OCBC NISP

Presiden Direktur PT Gudang Garam Tbk Susilo Wonowidjojo digugat Bank OCBC NISP karena diduga mengemplang utang.

Baca Selengkapnya

Luhut Cerita Pertama Kali Didatangi Gudang Garam, Minta Restu Bangun Bandara Kediri

8 September 2022

Luhut Cerita Pertama Kali Didatangi Gudang Garam, Minta Restu Bangun Bandara Kediri

Luhut mengaku didatangi bos Gudang Garam pada 2016 untuk membahas pembangunan Bandara Kediri.

Baca Selengkapnya

Truk Penambang Pasir Terjebak Banjir Lahar Kali Gunung Merapi

19 April 2022

Truk Penambang Pasir Terjebak Banjir Lahar Kali Gunung Merapi

BPPTKG Yogyakarta telah mewanti-wanti masyarakat yang beraktivitas di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi agar mewaspadai lahar.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Penambang Pasir Diperkirakan Masih Terjebak Erupsi Gunung Semeru

4 Desember 2021

Sejumlah Penambang Pasir Diperkirakan Masih Terjebak Erupsi Gunung Semeru

Selain penambang pasir, Suharyanto mengatakan belum terdapat informasi bahwa ada pendaki gunung yang terjebak karena erupsi Gunung Semeru

Baca Selengkapnya

PT Djarum Siap Beli 4.000 Ton Tembakau dari Temanggung

15 Agustus 2021

PT Djarum Siap Beli 4.000 Ton Tembakau dari Temanggung

Bupati Temanggung M. Al Khadziq menyatakan PT Djarum siap membeli 4.000 ton tembakau petani Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada panen tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Pembebasan Lahan Tuntas, Bandara Kediri Siap Beroperasi Tahun 2023

25 April 2021

Pembebasan Lahan Tuntas, Bandara Kediri Siap Beroperasi Tahun 2023

PT Gudang Garam Tbk. memastikan bandara yang dibangun di Kediri akan beroperasi pada awal tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Pengerjaan Proyek Bandara Kediri PT Gudang Garam Capai 51 Persen

25 April 2021

Pengerjaan Proyek Bandara Kediri PT Gudang Garam Capai 51 Persen

Pengerjaan tanah untuk pembangunan Bandara Dhoho di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kini mencapai 51 persen

Baca Selengkapnya

Tersangka Kedua Penjambretan Maut di Cempaka Putih, Ini Perannya

14 Juli 2018

Tersangka Kedua Penjambretan Maut di Cempaka Putih, Ini Perannya

Penjambretan maut di Cempaka Putih diawali oleh peran tersangka ini. Dia juga melihat bagaimana Warsilah tersungkur ke aspal dan tidak bergerak lagi.

Baca Selengkapnya

PT Gudang Garam Patok Rp 10 T untuk Bangun Bandara di Kediri

26 Juni 2018

PT Gudang Garam Patok Rp 10 T untuk Bangun Bandara di Kediri

PT Gudang Garam Tbk mematok biaya tak lebih dari Rp 10 iliun untuk pembangunan bandara di Kediri.

Baca Selengkapnya

Menhub: Status Hibah Bandara Kediri Akan Dikaji dengan OJK

5 April 2018

Menhub: Status Hibah Bandara Kediri Akan Dikaji dengan OJK

Bandara di Kediri dibangun dengan PT Gudang Garam sebagai investor.

Baca Selengkapnya