TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo angkat bicara ihwal temuan Komisi Kepolisian Nasional yang menyebutkan banyak kejanggalan dalam penyidikan kasus penganiayaan dengan tersangka penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.
"Kami menghargai setiap temuan, baik Kompolnas ataupun tim independen, yang melakukan penyelidikan," kata Timur di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2012. "Artinya, kami transparan dan terbuka. Jadi, masyarakat bisa mengikuti."
Menurut Timur, penyidikan oleh kepolisian terhadap kasus Novel berangkat dari tempat kejadian perkara dan bukti. Ia memastikan Kepolisian akan terus menggelar penyidikan. "Tapi sekarang kami tidak lakukan itu karena memberi kesempatan kepada penyidik KPK (Novel) untuk melaksanakan tugas."
Kejanggalan dalam penyidikan kasus Novel terkuak saat Komisi Kepolisian menggelar investigasi ke Bengkulu pada pekan lalu. "Banyak yang tidak beres dalam prosesnya," kata anggota Komisi Kepolisian, Edi Hasibuan, kemarin.
Komisi Kepolisian menemukan fakta adanya penembakan terhadap enam pencuri sarang burung walet di Pantai Panjang, Bengkulu, pada Februari 2004. Dalam sidang disiplin, tiga perwira polisi, termasuk Novel, yang kala itu menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bengkulu, dinyatakan bersalah.
Namun, Komisi Kepolisian menemukan indikasi polisi telah mengaburkan fakta dan keterangan dalam persidangan. Akibatnya, hukuman bagi Novel dan anak buahnya tidak tuntas. Kejanggalan kedua, kasus ini dibuka kembali dua bulan lalu setelah delapan tahun terkubur.
Komisi Kepolisian justru mendengar kesaksian keluarga korban yang kaget ketika polisi membuka lagi kasus lawas itu. Komisi Kepolisian juga menemukan laporan korban ke Polda Bengkulu ternyata disampaikan oleh kuasa hukum korban. Temuan berikutnya, korban mengaku tidak dapat mengenali semua pelaku. Sebab, penembakan terjadi malam hari dalam suasana gelap.
PRIHANDOKO
Berita terpopuler
Kata Pengamat Soal Jokowi Turun ke Lapangan
Apa Pesan MUI Buat Jokowi ?
Wali Kota Depok Minta Uang ke Gubernur Jokowi
Ini Topan Terdahsyat di Bumi
Setelah Jokowi Dilantik, Foke Terbang ke Jerman
Berita terkait
Suap Tambang Ilegal Ismail Bolong
23 November 2022
Ismail Bolong, mantan anggota polisi Kepolisian Resor Samarinda mengaku acap menyetor miliaran uang kepada para jenderal di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Brigadir J dan Peran Ferdy Sambo Dibongkar di DPR Besok, Kapolri Dipanggil
23 Agustus 2022
Bambang Wuryanto memastikan rapat Komisi III DPR dengan Kapolri, Rabu besok, berlangsung terbuka, bahas pembunuhan Brigadir J dan peran Ferdy Sambo.
Baca SelengkapnyaPakar Hukum Sebut Ferdy Sambo Bisa Dijerat Pasal Berlapis di Kasus Brigadir J
9 Agustus 2022
Peran Irjen Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J diungkap oleh ajudannya Bharada E dalam Berita Acara Pemeriksaan
Baca SelengkapnyaJelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
26 Maret 2022
Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.
Baca SelengkapnyaKapolri Tinjau Stok Minyak Goreng Curah di Jawa Timur
26 Maret 2022
Kapolri menegaskan kepada pihak distributor untuk segera mendistribusikan bahan pokok tersebut untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaAda yang Korupsi Dana Bansos, Kapolri : Saya Sikat
16 Juni 2020
Jangan korupsi dana bantuan sosial, Kapolri Jenderal Idham Azis bakal menindak tegas.
Baca SelengkapnyaPolri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK
14 Januari 2019
Polisi mengakui menemukan kendala dalam mengidentifikasi bom molotov dan bom palsu di rumah pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M Syarif.
Baca SelengkapnyaDewan Pers: Jurnalis Indonesialeaks Punya Jam Terbang Tinggi
13 Oktober 2018
Ketua Dewan Pers akan mengundang wartawan yang tergabung dalam Indonesialeaks yang mengungkap kasus dugaan suap untuk petinggi Polri.
Baca SelengkapnyaCerita Kapolri Tito Karnavian Tangani Pilkada Papua
28 Maret 2018
Kapolri Tito Karnavian menuturkan sejumlah persoalan Pilkada Papua yang dihadapi ketika bertugas di sana.
Baca SelengkapnyaPenghargaan Kapolri untuk 197 Pembongkar Kasus 1,6 ton Sabu
27 Maret 2018
Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian butuh sinergi semua pihak untuk menyelamatkan masa depan bangsa dari ancaman narkoba.
Baca Selengkapnya