Musala Bersejarah Ini Hendak Dijadikan Tempat Parkir

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 16 Oktober 2012 10:09 WIB

Sebuah masjid dikelilingi kabut tipis. Pesona Dieng saat musim kemarau ditandai dengan munculnya kabut tipis yang disebut ampak-ampak oleh warga setempat, (12/8). Kabut itulah yang nantinya akan menjadi embun upas atau butiran salju karena suhu bisa menembus nol derajat celcius. (Aris Andrianto/Tempo)

TEMPO.CO, Semarang - Gerakan Pemuda Ansor Kota Semarang memprotes upaya relokasi musala kuno yang berada di Jalan Petempen Selatan, Kelurahan Kembangsari, Kota Semarang. Mereka menilai musala tersebut merupakan bangunan bersejarah peninggalan ulama tua di masa penyebaran agama Islam zaman dulu.

”Meski kecil, musala yang diberi nama Nurul Iklas ini bukti sejarah Syeh Burhanudin asal Purwodadi,” ujar Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Semarang, Syaichu Amrin, saat mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang, Senin, 15 Oktober 2012.

Ia menilai rencana relokasi tempat salah satu ibadah yang dilakukan oleh pemerintah ini melanggar undang-undang cagar budaya. Apalagi, kata dia, kepentingannya hanya untuk area parkir sebuah apartemen yang dibangun di Jalan Gajahmada.

Syaichu meminta agar Pemerintah Kota Semarang lebih jeli dan bijak dalam merencanakan pembangunan Kota Semarang. Di antaranya harus peduli terhadap kepentingan masyarakat dan nilai sejarah sebuah bangunan. ”Seharusnya justru merevitalisasi, bukan menggusurnya,” katanya.

Protes yang dilakukan oleh salah satu ormas di bawah payung Nahdlatul Ulama ini tak mendapat tanggapan dari anggota dewan. Termasuk anggota Komisi D yang sedang rapat.

Ketua Komisi Pembangunan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang, Rukiyanto, menyatakan belum bisa berpendapat terkait dengan protes ini. Ia menyatakan pihaknya segera mengkajinya untuk menentukan sikap. “Saya belum tahu persoalannya, namun segera kami kaji untuk mencari solusinya,” kata Rukiyanto.

Meski begitu, ia menyarankan agar protes ini disertai dengan data kuat mengenai sejarah dan nilai arsitektur bangunan yang layak diselamatkan. Hal ini dinilai penting karena pemerintah Kota Semarang sering kali melupakan sejumlah bangunan yang ternyata bernilai sejarah. “Argumennya harus jelas karena ini penyelamatan bangunan kuno,” katanya.

EDI FAISOL

Berita terkait

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

2 hari lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

2 hari lalu

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

Halalbihalal PBNU juga akan dihadiri duta besar negara sahabat.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

2 hari lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

13 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

18 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

21 hari lalu

Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

Keputusan berdasar pada Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang jadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya

Lebaran Tanggal Berapa? Ini Jadwal Idul Fitri 2024 Versi Muhammadiyah dan NU

22 hari lalu

Lebaran Tanggal Berapa? Ini Jadwal Idul Fitri 2024 Versi Muhammadiyah dan NU

Idul Fitri jatuh tanggal berapa? Untuk Muhammadiyah sudah ditetapkan jika Idul Fitri jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Lalu, NU kapan?

Baca Selengkapnya

PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

37 hari lalu

PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

KPU menetapkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Begini tanggapan PBNU dan PP Muhammadiyah, dua ormas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

39 hari lalu

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024

Baca Selengkapnya

Hubungan Kekerabatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf

48 hari lalu

Hubungan Kekerabatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bersaudara, keduanya putra K.H. Muhammad Cholil Bisri.

Baca Selengkapnya