TEMPO.CO, Cianjur - Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur hingga 2012 mencapai 282 kasus. Sekitar 75 persen kasus itu terjadi pada ibu rumah tangga.
Dede Rahmat, pengelola logistik Komisi Pemberantasan HIV/AIDS (KPA) Kabupaten Cianjur, mengatakan, harus ada siasat dari Pemerintah Kabupaten Cianjur maupun warga untuk mewaspadai penyebaran virus HIV/AIDS. Berbagai cara perlu ditingkatkan, seperti sosialisasi juga pengobatan.
"Sangat dibutuhkannya peran serta pemerintah dan warga dalam sosialisasi," kata Dede di Cianjur, Jumat, 12 Oktober 2012.
Estimasi dari KPA Nasional, pada 2011, sudah mencapai 554 kasus yang berkembang. "Itu mungkin bisa sama ataupun lebih besar daripada estimasi tersebut," kata Dede, seraya menambahkan bahwa rata-rata persentase HIV/AIDS yang positif sudah mencapai 90 persen.
Kata Dede, anggaran yang diterima dari APBD Kabupaten Cianjur baru mencapai Rp 25 juta, padahal anggaran yang diajukan sebesar Rp 110 juta. Tentunya, jumlah tersebut sangat jauh dari anggaran. "Bagaimanapun, guna melakukan sosialisasi dan pendekatan pada populasi tersebut memerlukan anggaran yang memadai," ujarnya.
Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!
2 Desember 2022
Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!
Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.