Novel Diminta Tak Tangani Kasus, Apa Kata KPK?

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 14 Oktober 2012 05:31 WIB

Sejumlah Aktivis dari berbagai LSM melakukan aksinya untuk mendukung KPK saat sejumlah anggota Polisi dari Mabes Polri ingin menarik paksa tim penyidik KPK di gedung KPK, Jakarta, (5/10). Tempo/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi S.P., mengatakan, lembaganya belum dapat mengambil sikap terhadap permintaan penyidik KPK, Komisaris Novel Baswedan, mundur dari kasus simulator. "Kami akan mengambil sikap setelah berkoordinasi dengan Polri pekan depan," kata Johan, Sabtu, 13 Oktober 2012.

Permintaan mundur tersebut dilontarkan oleh Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat I Gede Pasek Suardika. Politikus Partai Demokrat ini meminta KPK menghormati proses hukum yang sedang dijalani Novel, dan agar Novel berfokus menyelesaikan masalahnya.

Pasek beralasan, jika Novel tetap menyidik kasus, akan berdampak psikologis kurang bagus terhadap tugasnya. Pada 1 Oktober lalu, Kepolisian tiba-tiba menetapkan Novel sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap enam pencuri sarang burung walet yang menyebabkan seorang pencuri tewas pada 2004. Saat itu, Novel menjabat Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Bengkulu berpangkat inspektur satu.

Karena dugaan tersebut, Kepolisian Daerah Bengkulu hendak menangkap penyidik kasus korupsi simulator alat uji surat izin mengemudi 2011 itu di KPK pada Oktober lalu. Insiden ini memperuncing hubungan antara KPK dan Polri yang sudah memanas karena kasus simulator kemudi. KPK menetapkan empat tersangka dalam kasus ini, dua di antaranya adalah Inspektur Jenderal Djoko Susilo dan Brigadir Jenderal Didik Purnomo.

Johan juga tidak ingin mengomentari permintaan Pasek tersebut karena dikhawatirkan akan semakin memperkeruh keadaan. "Kami lihat dulu hasil koordinasinya nanti."

RUSMAN PARAQBUEQ

Berita Terpopuler

Polisi Tetapkan Penyidik KPK Lain Jadi Tersangka

Upaya Pelemahan KPK Diperkirakan Berlanjut

Polisi Dukung Tim Independen Kasus Novel

Ada Apa di Balik Persetujuan Gedung Baru KPK?

Gaji Penyidik KPK 4 Kali Lebih Banyak dari Polri








Advertising
Advertising

Berita terkait

Polri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK

14 Januari 2019

Polri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK

Polisi mengakui menemukan kendala dalam mengidentifikasi bom molotov dan bom palsu di rumah pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M Syarif.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri, Novel Baswedan Salat Id di Masjid Dekat Rumah Sakit

25 Juni 2017

Idul Fitri, Novel Baswedan Salat Id di Masjid Dekat Rumah Sakit

Karena kondisi matanya belum pulih, Novel Baswedan hanya bisa merayakan Idul Fitri di rumah sakit di Singapura.

Baca Selengkapnya

Alasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan

19 Mei 2017

Alasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan

Polda Metro Jaya membantah bekerja lambat dalam mengungkap kasus serangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro: Serangan ke Novel Sangat Terencana, Digambar Dulu  

26 April 2017

Kapolda Metro: Serangan ke Novel Sangat Terencana, Digambar Dulu  

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan serangan kepada Novel Baswedan sangat terencana dengan baik.

Baca Selengkapnya

2 Orang yang Difoto Dekat Rumah Novel Ternyata Informan Polisi

24 April 2017

2 Orang yang Difoto Dekat Rumah Novel Ternyata Informan Polisi

Dua orang yang difoto dekat rumah Novel Baswedan berprofesi sebagai debt collector sekaligus jadi informan polisi untuk kasus pencurian motor.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Terduga Pelaku Serangan ke Novel Baswedan

21 April 2017

Polisi Periksa Terduga Pelaku Serangan ke Novel Baswedan

Polisi tengah memeriksa seorang yang diduga pelaku penyiram air keras pada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Tiga Regu Khusus Ini Selidiki Teror Air Keras terhadap Novel Baswedan  

13 April 2017

Tiga Regu Khusus Ini Selidiki Teror Air Keras terhadap Novel Baswedan  

Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Teror Tak Lumpuhkan Novel dan KPK

13 April 2017

Teror Tak Lumpuhkan Novel dan KPK

Air keras disiramkan ke wajah Novel Baswedan. Patut diduga, otak pelakunya berkeinginan agar Novel roboh dan KPK rapuh. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Novel Baswedan adalah ikon di KPK. Karena itu, menyerang Novel berarti pula menggempur KPK.

Baca Selengkapnya

Kapolda: Jangan Blunder Lama Ungkap Serangan ke Novel Baswedan

12 April 2017

Kapolda: Jangan Blunder Lama Ungkap Serangan ke Novel Baswedan

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan meminta seluruh jajarannya untuk bekerja maksimal mengungkap kasus serangan terhadap Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh

12 April 2017

Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh

"Tentu ada motif. Ada pelaku di lapangan yang menyiram tentu ada yang menyuruh. Tidak mungkin berdiri sendiri," ucap Iriawan.

Baca Selengkapnya