Ruhut Yakin Kasus Novel Akan Dihentikan  

Reporter

Sabtu, 13 Oktober 2012 17:26 WIB

Ruhut Sitompul. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul yakin kasus yang membelit penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan akan dihentikan oleh kepolisian. Menurut Ruhut, pengusutan kembali kasus lama Novel sarat dengan rekayasa sehingga layak dihentikan.

“Rekayasa kok, maka seharusnya pemberhentian,” kata Ruhut ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 13 Oktober 2012.

Terkait dengan desakan agar Novel mundur sementara dari proses penyidikan di KPK, Ruhut meminta agar semua pihak mendengarkan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Ruhut, pidato SBY sudah jelas menyatakan cara dan waktu pengusutan kasus Novel tidak tepat. “Presiden kan sudah jelas menengahi kepolisian dengan KPK,” kata dia.

Ruhut menyatakan, polisi seharusnya tidak bereaksi terlalu sensitif terhadap penyidikan yang dilakukan Novel. Menurut dia, prestasi Novel dalam mengungkapkan berbagai kasus besar justru mengangkat citra polisi. “Bahkan seharusnya polisi berterima kasih kepada Novel,” kata dia.

Sebelumnya, desakan agar Novel tidak menangani perkara di KPK disampaikan Ketua Komisi Hukum DPR, I Gede Pasek Suardika. Pasek meminta komisi antirusuah itu menghormati proses hukum yang sedang dijalani Novel. Oleh sebab itu, Novel diminta tidak menangani penyidikan di KPK agar bisa fokus menyelesaikan masalahnya. Catatannya, posisi Novel tetap sebagai penyidik KPK.

Pasek menegaskan, jika tetap menangani kasus penyidikan, efeknya kurang bagus karena bisa memberikan dampak psikologis dalam menjalankan tugasnya. Politikus Partai Demokrat ini mencontohkan kasus serupa yang dihadapi oleh Gubernur Akademi Kepolisian, Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Menurut dia, saat menjadi tersangka Djoko diberhentikan dari jabatannya tersebut.

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita lain:
Prabowo Emoh Minta Visa ke Amerika

Gaji Penyidik KPK 4 Kali Lebih Banyak dari Polri

Gerindra Mulai Gencar Lobi Elite Amerika

Keluarga Prabowo Dirikan Pusat Studi di Amerika

Eks Terpidana Terorisme Minta Tak Ada Lagi Bom

Berita terkait

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

23 jam lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

1 hari lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

1 hari lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

15 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

17 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

17 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

29 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

13 Maret 2024

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

13 Maret 2024

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

12 Maret 2024

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya