TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Polisi Novel Baswedan, penyidik KPK yang sempat diincar polisi untuk ditangkap, punya masalah baru. Meski tak seberat kasus-kasus korupsi yang tengah dia tangani, masalahnya tak pelak membuatnya terganggu. Rupanya ada orang iseng membuat akun Twitter palsu atas namanya.
Akun palsu itu adalah @novel_kpk_ri. Akun ini mulai rajin berkicau sejak Ahad, 7 Oktober 2012. Ia menuliskan bio dengan selarik ungkapan: "Sekalipun langit harus runtuh, hukum harus ditegakkan, tidak ada ruang untuk koruptor di negeri kita."
Akun ini juga memasang foto Novel yang beredar di media sebagai profile picture. Hingga kemarin, ia aktif menuliskan sejumlah pendapatnya tentang kasus Novel. Tapi ternyata semua itu dibantah oleh sang pemilik nama. "Itu bukan akun saya," kata Novel kepada Tempo, Rabu, 10 Oktober 2012.
Novel mengungkapkan bahwa ia hanya punya satu akun yang sudah dibuat sejak 1 Mei 2010. Akun resminya bernama @nazaqistsha. Meski sudah memiliki akun itu lebih dari dua tahun, pria yang terkena kasus semasa bertugas di Kepolisian Daerah Bengkulu ini ternyata tidak terlalu aktif di dunia maya.
Terakhir, dia menulis kicauan singkat pada akhir pekan lalu, setelah rencana polisi menciduk dirinya digagalkan ratusan aktivis antikorupsi yang membentuk rantai manusia di luar gedung KPK. “Ini kebutuhan dan perjuangan kita semua untuk Polri yang lebih baik."
Air keras disiramkan ke wajah Novel Baswedan. Patut diduga, otak pelakunya berkeinginan agar Novel roboh dan KPK rapuh. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Novel Baswedan adalah ikon di KPK. Karena itu, menyerang Novel berarti pula menggempur KPK.