Warga memberikan tanda tangan diatas kain putih sebagai bentuk dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Pengibur, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (7/10). TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Jakarta - Para pegiat antikorupsi yang tergabung dalam gerakan Cinta Indonesia Cinta KPK menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lamban karena hingga kini belum bersikap dalam upaya Kepolisian RI menangkap paksa penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi. Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana, sebelumnya mengatakan Presiden baru akan memberi pernyataan pada Senin pekan depan.
"Presiden lambat sekali. Makanya hari ini kami mempertanyakan di mana SBY, di mana SBY, di mana SBY? Apa keputusannya? " kata Koordinator Cinta Indonesia Cinta KPK (Cicak) Usman Hamid, di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad, 7 Oktober 2012. "Ini aneh, karena peristiwa terjadi Jumat malam, tapi dia baru akan ambil sikap Senin."
Polemik Polri dengan KPK meruncing setelah Jumat malam lalu anggota Kepolisian Daerah Bengkulu, Polda Metro Jakarta Raya, dan Provost Markas Besar Kepolisian mengepung KPK. Mereka bermaksud membekuk penyidik dari Polri yang bertugas di KPK, Novel Baswedan, atas tuduhan penganiayaan yang terjadi 2004 silam. Novel adalah salah satu penyidik yang menangani kasus suap pengadaan simulator ujian surat izin mengemudi.
Menurut Usman, Presiden seharusnya bersikap tegas dalam polemik ini. Apalagi sejak awal, Presiden mengklaim berada di garda terdepan pemberantasan korupsi. "Tapi ternyata Presiden tidak tegas dan tidak bisa mengambil sikap secara cepat," ujar bekas Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) itu.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Effendi Gazali, juga menyayangkan lambannya Presiden dalam menyelesaikan konflik KPK-Polri. "Pertanyaannya kan posisi SBY dalam kasus ini ada di mana? Dia bilang dia mendukung pemberantasan korupsi, tapi sampai saat ini dia sendiri tidak jelas berada di posisi mana. Meski sudah telat, kita lihat Senin besok, seperti apa positioning-nya," kata dia.