Internet Bikin Batik Jember Laris Manis

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 3 Oktober 2012 03:33 WIB

Batik Tabir khas Riau. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO , Jember - Batik buatan warga Kabupaten Jember, semakin dikenal pasar dunia. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Jember, Mirfano, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir batik Jember semakin dikenal pasar internasional karena model dan manjemen pemasaran yang lebih baik.

"Misalnya dengan mulai menggunakan Internet untuk pemasaran online," ujar dia, Selasa, 2 Oktober 2012. Adanya beberapa instansi pemerintah dan swasta yang memiliki jaringan internasional dan kegiatan besar di Jember, diakui juga turut berpengaruh mengenalkan batik Jember hingga ke luar negeri.

Mirfano mencontohkan mulai banyak eksportir atau perusahaan tembakau, pusat penelitian kopi dan kakao serta lembaga swasta yang dalam beberapa tahun terakhir mulai memanfaatkan batik khas Jember sebagai souvenir, atau dikenakan para karyawan mereka.

Mulai tahun 2010 lalu, kata Mirfano, secara bertahap Dinas koperasi membina lebih 600 orang anggota Lembaga Keuangan Mikro Masyarakat (LKMM)LKMM dengan keahlian membatik. Warga diberi kesempatan berlatih membatik selama tiga minggu. Mereka diberi satu set alat untuk membatik untuk mengerjakan pesanan kain batik di rumah. "Kami optimistis, jika dikembangkan terus akan semakin dikenal dan dibeli pasar yang lebih luas,"katanya.

H. Mawardi, pemilik UD Bintang Timur, salah satu dari tiga rumah industri perintis batik di Kecamatan Sumberjambe, mengakui setiap tahun produksi dan omset mereka terus naik. Dalam dua tahun terakhir, para pembatik di kecamatan itu banyak menerima pesanan dari Amerika Serikat, Belanda, Jerman, India, dan Australia. "Kebanyakan pesan batik tulis, ada yang pesan motif kita, ada yang pesan dengan motif mereka sendiri," katanya.

Ny. Iriane, pemilik rumah produksi batik 'Rolla' di kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang, mengatakan dalam dua-tiga tahun terakhir banyak warga Jember mulai memesan atau mengenakan batik khas Jember. "Ya mungkin mulai menganggap sebagai identitas diri, pakai batik buatan Jember,"ujar dia.

Motif yang paling disukai dan banyak dipesan pembeli dalam dan luar negeri, kata dia, adalah motif tembakau, kopi, kakao dan buah naga. Dalam beberapa tahun terakhir, motif batik bernuansa Jember Fashion Carnaval (JFC), menjadi 'best seller'.

Meski baru berdiri sejak awal tahun 2010 lalu, kini 'Rumah Batik Rolla' memiliki 155 karyawan, dengan omset sekitar Rp 100 juta per bulan. Dalam sebulan, rumah batik yang dikelolanya, bisa menjual 1000 helai kain batik beragam motif.

Harga batik buatan warga Jember itu, masih terjangkau kalangan menengah kebawah. Batik cap dijual dengan harga mulai Rp 75 ribu, batik cetak mulai harga Rp 100 ribu dan batik tulis mulai Rp 250 ribu.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terpopuler lainnya:
Algojo Penumpas PKI Dibayar Rp 150 Ribu dan Beras
Pemerintah Belum Mau Minta Maaf atas Tragedi 1965

Ayah Fitrah Menangis di Hadapan Siswa SMAN 70

Lelang Keperawanan demi Bantu Tunawisma

Mangkir Lagi, Ketua KPK Ancam Panggil Paksa Djoko

Qadhafi Tewas Dibunuh Agen Prancis

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

12 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

14 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

17 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

42 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

44 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

6 Maret 2024

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya