Pendukung Mega Lakukan Aksi Cap Jempol Darah

Reporter

Editor

Sabtu, 5 Juni 2004 17:32 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya:Para pendukung calon presiden Megawati Soekarnoputri yang tergabung dalam Tim Aksi Promeg '96 ramai-ramai melakukan aksi cap jempol darah di sekretariat mereka yang terletak di Jalan Darmokali 5 Surabaya. Meski kegiatan itu baru dimulai Sabtu (5/6) pagi, sampai pukul 14.30 mereka telah mengumpulkan cap jempol darah sebanyak 143 orang.Dua pengurus DPC PDI Perjuangan Surabaya, Budi Harijono dan H. Wahyu, juga ikut membubuhkan cap jempol darah. Pembubuhan dilakukan dengan cara menusukkan jarum di ibu jari yang telah dibasahi alkohol. Setelah darahnya keluar barulah dibubuhkan di atas kertas.Menurut Koordinator Tim Aksi Promeg '96, Rony Aritonang, tujuan aksi tersebut adalah ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa Megawati masih mempunyai pendukung militan di tingkat bawah. "Selama ini banyak yang menganggap Mega telah ditinggal pengikutnya. Dengan aksi ini kami ingin menunjukan bahwa Mega masih memiliki pendukung fanatik," ujarnya kepada Tempo News Room.Rony menambahkan, kegiatan itu akan dilakukan sampai pemilu 5 Juli mendatang. Rencananya, aksi tersebut juga akan dilakukan di daerah-daerah. Targetnya adalah mengumpulkan cap jempol darah sebanyak-banyaknya yang kemudian diserahkan kepada DPP PDI Perjuangan di Jakarta, Tim Mega Presiden dan Mega-Hasyim Center. "Jember, Banyuwangi, dan Mojokerto telah siap mengikuti aksi serupa," kata Rony.Selain melakukan cap jempol darah, Tim Aksi Promeg '96 juga mengeluarkan beberapa peryataan sikap, di antaranya menolak pernyataan sebagian kiai khos di Jawa Timur yang mengharamkan pemimpin perempuan. "Tapi aksi ini tidak ada hubungannya dengan fatwa itu. Tapi kalau ada yang menganggap aksi ini sebagai jawaban atas fatwa itu ya silakan," ujar Rony.Menurut juru bicara aksi, Rudy Gaol, aksi cap jempol darah untuk mendukung Megawati pernah dilakukan dua kali di Surabaya, yakni tahun 1996 dan 1999. Aksi tahun 1996 dilakukan untuk mendukung Mega sebagai Ketua Umum PDI dan tahun 1999 untuk mendukung pencalonan Mega sebagai presiden. Tahun 1996 mereka berhasil mengumpulkann 42 ribu cap jempol dan tahun 1999 terkumpul 96 ribu. Kukuh S Wibowo - Tempo News Room

Berita terkait

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

42 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

12 Februari 2024

Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

12 Februari 2024

Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

9 Februari 2024

Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

Pemungutan suara dalam Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Ini tata cara pencoblosan di TPS.

Baca Selengkapnya