Komitmen Reformasi Pertahanan Capres Dipertanyakan

Reporter

Editor

Sabtu, 5 Juni 2004 16:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komitmen para calon presiden melanjutkan reformasi di bidang pertahanan dan keamanan dipertanyakan. Pasalnya, sejauh ini belum ada pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berbicara soal penataan kembali TNI. "Tidak ada satupun calon presiden yang berbicara apa yang akan dia lakukan terhadap penataan tentara jika nantinya terpilih," ucap pengamat militer Salim Said di Jakarta, Sabtu (5/6).Menurut Salim, salah satu persoalan penting dalam membangun demokrasi di Indonesia ialah bagaimana menata atau meletakkan TNI dalam struktur ketatanegaraan Indonesia. Isu itu, menurutnya, adalah isu politik yang penting sejak reformasi bergulir, apalagi TNI sudah meninggalkan konsep dwifungsinya. Salim hadir sebagai pembicara dalam diskusi soal konsep pertahanan dan keamanan bersama mantan Kepala Badan Intelijen Strategis Z.A. Maulani, salah satu tim sukses pasangan Amien Rais-Siswono Yudo Husodo, Rizal Sukma, serta Jenderal (Purn) Fachrul Razy, mantan Wakil Panglima TNI, dari tim sukses Wiranto-Salahuddin Wahid.Menurut Rizal Sukma, tim sukses Amien-Siswono sudah mempunyai konsep untuk penyempurnaan sistem dan institusi TNI. Salah satunya, yakni melakukan penyempurnaan perangkat UU seperti revisi UU 3/2002 soal Pertahanan Negara, penyelesaian RUU TNI, serta RUU Perbantuan TNI untuk sipil.Selain itu, kata Rizal, pihaknya akan mengusulkan penataan organisasi, seperti pembentukan Dewan Nasional Pertahanan Nasional. Juga adanya penataan kembali hubungan Departemen Pertahanan dengan Mabes TNI Cilangkap. "Ini penting untuk meletakkan kebijakan dalam satu kamar," ucap Rizal yang juga pengamat militer CSIS itu.Ia pun mengatakan, mengadapi teknologi persenjataan yang semakin modern, tim sukses Amien-Siswono sudah memikirkan bagaimana menutup kesenjangan antara kebutuhan persenjataan TNI dengan postur alutsista (alat utama sistem persenjataan) yang ada sekarang. Itu semua, Rizal berjanji, akan disesuaikan dengan rencana pertahanan, program, hingga bujet keuangan yang jelas. Sementara Fachrul Razy lebih mengedepankan kembali konsep pertahanan rakyat semesta. Selain itu, sambungnya, jika Wiranto nanti terpilih, konsep teritorial akan tetap dipertahankan. Konsep teritorial itu, lanjut Fachrul, harus tetap ada dalam konsep pertahanan karena itu bagian dari sistem pertahanan rakyat semesta. "Mata dan telinga TNI itu ada di sana (teritorial)," katanya. Mantan Wakil Panglima TNI ini juga mengatakan, jika Wiranto nanti terpilih, pihaknya akan berjuang untuk mempertegas hal-hal yang selama ini berada di wilayah abu-abu dengan UU yang jelas. "Ini penting agar tidak membingungkan TNI saat mengambil kebijakan," katanya. Yandhrie Arvian - Tempo News Room

Berita terkait

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

13 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

3 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

4 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

6 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

7 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

8 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

8 hari lalu

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

13 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

14 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya