Jambi Masuk Empat Penyumbang Hot Spot Indonesia

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 26 September 2012 20:16 WIB

Kebakaran hutan di Taman Nasional Berbak, Jambi. REUTERS/Andreas Sarwono

TEMPO.CO, Jambi -Provinsi Jambi masuk ranking empat terbesar penyumbang titik panas (hot spot) di Indonesia, dengan total sejak Januari hingga 25 September 2012 mencapai 2.282 titik.

"Urutan teratas Sumatra Selatan, Riau dan Kalimantan Barat," ujar Kepala Bidang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Penyakit Tanaman, Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Sucipto, Rabu, 26 September 2012.

Menurut Sucipto, berdasarkan data yang ada, dari 12 provinsi di Indonesia yang diketahui terdapat banyak titik panas atau titik api selama 2012, meliputi Sumatra Selatan 5.447, Riau ada 4.387 titik, Kalimantan Barat 3.956, Jambi 2.282 titik, Kalimantan Tengah 2.276 titik, Kalimantan Timur 1.192 titik, Sumatra Utara 768 titik, Lampung 740 titik, Sumatra Barat 558 titik, Kalimantan Selatan 514 titik dan Nangroe Aceh Darussalam ada 553 titik.

Khusus di Provinsi Jambi, sebaran titik panas yang ada hampir terjadi ditiap kabupaten di daerah ini. Namun yang paling banyak terjadi diantaranya ada di Kabupaten Tanjungjabung Timur, Tanjungjabung Barat, Muarojambi, Batanghari, Tebo dan Sarolangun.

"Sebagian yang terbakar adalah kawasan lahan yang biasa dikelola masyarakat. Indikasinya ada unsur kesengajaan, namun ada juga titik api yang ditemukan di kawasan areal penggunaan lain (APL) maupun di kawasan hutan konservasi," jelas Sucipto.

Jumlah titik panas di Provinsi Jambi sepanjang 2012 lebih banyak dibanding pada 2011 lalu yang jumlahnya tidak sampai 2.000 titik.

"Ini memang belum seperti yang diharapkan pemerintah pusat yang ingin menekan jumlah titik api 20 persen setiap tahun. Mengingat banyak faktor yang menyebabkan terjadinya titik api, salah satunya adalah faktor manusia itu sendiri, seperti dengan sengaja membakar untuk pembukaan lahan," katanya menambahkan.

Prakirawati Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi Kurnianingsih, mengatakan, akibat kondisi kemarau serta kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Jambi selama tiga bulan terakhir menyebabkan terjadi kabut asap di Jambi. "Hingga hari Rabu ini memang terpantau kabut semakin pekat," ujarnya.

Kondisi itu, kata Kurnianingsih, disebabkan adanya kecepatan angin yang terpantau lemah atau "calm" sehingga menyebabkan kabut asap terkonsentrasi atau stagnan dan tampak pekat.

Meski kabut terpantau pekat, BMKG Jambi memperkirakan pada Rabu malam hingga Kamis, 27 September 2012, dinihari nanti akan terjadi hujan di Jambi dengan intensitas ringan hingga sedang.

"Prediksi hujan ini dikarenakan ada potensi awan diatas Jambi," katanya.

BMKG juga memprediksi kondisi kemarau di Jambi dan serkitarnya akan terjadi hingga awal Oktober 2012 mendatang. Musim hujan diperkirakan akan mulai terjadi pertengahan Oktober 2012.

Akibat musim kemarau selama hampir empat bulan terakhir diprediksi akan mempengaruhi pola tanam petani di Jambi.

Kondisi asap di Jambi yang terpantau semakin pekat, Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi baru bisa didarati satu pesawat. Sedikitnya lima pesawat hingga Rabu siang pukul 14.00 WIB terpaksa ditunda. Kondisi itu diperkirakan berlanjut karena jarak pandang di Kota Jambi dan sekitarnya hanya dibawah seribu meter.


SYAIPUL BAKHORI

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

14 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

22 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

47 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

50 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

52 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

52 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

52 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

52 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

57 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya