2013, Telkom Dirikan Universitas Telkom  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 26 September 2012 18:26 WIB

telkom 2

TEMPO.CO, Jakarta - PT Telkom, lewat Yayasan Pendidikan Telkom, mendirikan Universitas Telkom yang rencananya dibuka pada 2013. Selain menggabungkan sejumlah kampus yang telah ada, perguruan tinggi itu bakal menambah dua fakultas baru, yaitu sekolah kedokteran dan energi serta pertambangan.

Universitas Telkom yang berlokasi di Jalan Terusan Buah Batu, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ini terdiri dari gabungan empat perguruan tinggi di bawah Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Keempatnya akan berubah nama.

Institut Teknologi Telkom akan bernama Telkom Engineering School, Institut Manajemen Telkom akan menjadi Telkom Business School, Politeknik Telkom menjadi Telkom Applied Science College, dan Sekolah Tinggi Indonesia Seni Indonesia (STISI) menjadi Telkom Art and Design School. Ke depan, Universitas Telkom akan membuka Telkom Medical School dan Telkom Mining and Energy School.

Direktur Aliansi Strategis Yayasan Pendidikan Telkom Agus Achmad Suhendra mengatakan, pendirian universitas ini dirancang sejak 1,5 tahun lalu. Tujuan utamanya ingin menjadi world class university. "Telkom lihat ini sebagai kesempatan untuk maju. Dengan menyatukan mahasiswa dan dosen yang berjumlah 17 ribu orang, peran universitas jadi lebih terlihat," katanya di kampus Telkom, Rabu, 26 September 2012.

Menurut Agus, salah satu syarat kriteria world class itu, salah satunya, kampus mempunyai jumlah murid, peneliti, dan dosen yang besar. Jumlah itu terkait karya ilmiah yang dihasilkan. "Pada 2017, Universitas Telkom menargetkan masuk ranking 200 perguruan tinggi terbaik di dunia," katanya.

Ketua Tim Implementasi dan Transformasi Universitas Telkom Ahmad Tri Hanuranto mengatakan, saat ini, teknis dan aturan pendirian masih terus dibahas. Untuk menguatkan pendirian universitas, tim menggelar acara deklarasi komitmen dari pengelola, dosen, dan perwakilan mahasiswa dari empat kampus Telkom tersebut. "Pro dan kontra itu biasa. Karena itu, kita perlu komitmen bersama," ujarnya.

Nantinya, bakal banyak perubahan yang terjadi. Jumlah program studi yang totalnya di empat kampus tersebut ada 28, akan bertambah. Ada kemungkinan beberapa program studi yang ada kini akan dilebur menjadi program baru. "Dosen juga nanti mayoritas harus bergelar doktor," ujarnya.

Adapun syarat menjadi Rektor Universitas Telkom, kata Hanuranto, terbuka dari luar dan dalam kampus Telkom, namun harus bergelar doktor dari kampus luar negeri.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

7 jam lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

9 jam lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

22 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

23 jam lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

6 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

6 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

11 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya