Hasil Hujan Buatan Diakui Belum Memuaskan  

Reporter

Selasa, 18 September 2012 17:41 WIB

Suasana jalan raya yang tertutupi kabut pekat akibat penumpukan awan di permukaan tanah atau disebut "fog" yang melanda kota Pekanbaru, Riau, Senin, (23/7). ANTARA/Fachrozi Amri

TEMPO.CO, Jambi - Pemerintah Provinsi Jambi mengakui kegiatan hujan buatan yang dilakukan atas kerja sama pemerintah daerah dengan pemerintah pusat belum memberikan hasil yang memuaskan. Sebagai indikatornya, titik panas (hot spot) masih tetap banyak dan asap pun masih menyelimuti udara di atas Kota Jambi dan sekitarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Zubaidi AR, menjelaskan bahwa hujan buatan tidak sepenuhnya berhasil mengatasi kebakaran lahan dan hutan. Penyebabnya banyak kendala, antara lain, sulitnya menemui awan untuk tempat menaburkan garam. “Tapi saya tidak sependapat bila kegiatan hujan buatan disebut mubazir," katanya, Selasa, 18 September 2012.

Menurut Zubaidi, pelaksanaan hujan buatan dengan menelan dana dari pemerintah pusat senilai Rp 3,5 miliar akan dilaksanakan satu bulan penuh. Saat ini masih tersisa 15 hari ke depan.

Zubaidi memaparkan kerja tim pelaksana hujan buatan yang terdiri atas pemerintah daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), serta TNI Angkatan Darat tidaklah mudah. Ketika dikerjakan hujan buatan di salah satu kabupaten, pada saat yang sama di kabupaten lain muncul titik panas.

Berdasarkan data satelit NOAA, titik panas terpantau di Provinsi Jambi pada Senin, 17 September 2012 mencapai 122 titik, meningkat 11 kali lipat dengan sehari sebelumnya yang hanya berjumlah 11 titik.

Titik panas tersebut tersebar di delapan kabupaten dari sembilan kabupaten dan dua kota di Provinsi Jambi. Terbanyak ditemui di Kabupaten Tebo, yakni 30 titik. Sedangkan kondisi indeks standar pencemaran udara di atas Kota Jambi dan sekitarnya saat ini mencapai angka 87 atau tergolong sedang karena angka yang dianggap membayakan bagi kesehatan di atas angka 100.

Sebelumnya Direktur Eksekutif Perkumpulan Hijau Jambi, Feri, menilai hujan buatan yang dilakukan di Provinsi Jambi mubazir. "Menurut saya, hujan buatan mubazir dan hanya menghabiskan uang negara sehingga kebijakan tersebut tidak efektif," ujarnya.

Menurut Feri, kebakaran yang terjadi di Jambi sebagian besar berada di kawasan gambut. Padahal, untuk memadamkan gambut tidak bisa dengan hujan buatan. Sebab, gambut yang terbakar dengan kedalaman mencapai enam meter.

Ketua Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Jambi, Djazim Syaifullah, menolak jika tim TMC sebagai pelaksana hujan buatan dinilai gagal mengatasi masalah asap di Jambi. Setiap hari tim sudah berupaya untuk melakukan penaburan garam di atas awan agar hujan terus terjadi di Provinsi Jambi. "Bagaimana asap bisa hilang jika pembakaran lahan terus berlanjut. Kondisi ini perlu adanya koordinasi dengan pemerintah daerah agar bisa memberikan pengertian kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan," ucapnya.

Djazim menjelaskan selama 12 hari pelaksanaan hujan buatan masih berjalan normal. Setidaknya satu ton garam disebar di atas langit Jambi setiap hari. Sampai sekarang sudah 11 ton garam yang disebarkan.



SYAIPUL BAKHORI

Berita Terpopuler:

Selingkuhan Rooney dan Balotelli Hamil

Begini Nasib Keluarga Pembuat Film Anti-Islam

Munarman Terjengkang Saat Demo Film Anti-Islam

Iran Akan Kejar Pembuat Film Anti-Islam

Kubu Foke Bantah Haiya Ahok Direncanakan

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya