Pemerintah Didesak Sahkan RUU Anti-KDRT

Reporter

Editor

Jumat, 28 Mei 2004 12:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi nasional perempuan (Komnas Perempuan) mendesak pemerintah segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Anti-Kekerasan Dalam Rumah Tangga (RUU anti-KDRT). Pernyataan ini disampaikan Komnas Perempuan, Jumat (28/5), dikantor Komnas Perempuan, Jakarta. Koordinator Program Divisi Reformasi Hukum Komnas Perempuan Sri Wiyanti Eddyono, mengatakan akan terus mendesak pemerintah agar segera menurunkan Amanat Presiden (Ampres). Dengan diturunkannya Ampres, DPR bisa segera membahas RUU anti-KDRT setelah pemerintah menunjuk departemen terkait mendampingi DPR dalam pembahasan tersebut. Kami sudah memiliki strategi-strategi untuk mendesak pemerintah, selain melakukan aksi damai Seribu Payung (Senin,31/5), ujarnya, sambil menambahkan aksi tersebut berlangsung serantak di 18 wilayah di Indonesia. Sri juga mengatakan akan mendesak pemerintah menurunkan Ampres paling lambat 15 Juni. Kalau (presiden) ingin mendapat penghormatan dari perempuan, dia seharusnya segera menurunkan Ampres, tandas Sri. Sri memaparkan, RUU anti-KDRT sudah dilansir sejak 1997, dan diserahkan ke DPR sejak Mei 2003. Di DPR, RUU ini dijadikan RUU inisiatif. Tetapi, DPR masih menunggu leading sektor atau partner untuk membahas RUU. Sri juga menyampaikan kekecewannya terhadap sikap presiden yang dianggap lamban dan terlalu memperhatikan aspek politik, sehingga menghambat pengesahan RUU itu. Menurutnya, Komnas Perempuan sudah melayangkan surat dua kali ke presiden tetapi belum ada balasan. Sementara itu, menurut Nazarudin Umar, dari Komnas Perempuan yang hadir pada kesempatan itu, RUU antriKDRT sangat penting.Ia mengatakan, kekerasan mudah ditangkap masyarakat. Tapi, jika terjadi di dalam rumah tangga akan menjadi hal yang sulit. Ia juga menyayangkan sikap pemerintah yang tidak proaktif dan responsif, karena di negara lain UU KDRT sudah berlaku. Sunariah Tempo News Room

Berita terkait

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

1 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

1 hari lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

9 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

12 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

31 hari lalu

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

Konsep pemberian THR telah ada sejak awal 1950. Pencetusnya adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

33 hari lalu

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

Payaman menilai aplikator wajib memberikan THR kepada ojol karena masuk kategori pekerja dengan jam kerja tidak tentu.

Baca Selengkapnya

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

37 hari lalu

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

Presiden Jokowi ingin mempertajam desain besar ekonomi dan ketenagakerjaan untuk 10 tahun ke depan. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

40 hari lalu

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) menang dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

45 hari lalu

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

Pencetus THR adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi. Siapa dia? Bagaimana kiprahnya?

Baca Selengkapnya

Narendra Modi Bakal Prioritaskan Reformasi Ketenagakerjaan Jika Menang Pemilu India

14 Februari 2024

Narendra Modi Bakal Prioritaskan Reformasi Ketenagakerjaan Jika Menang Pemilu India

Partai Bharatiya Janata mengatakan Narendra Modi dapat memprioritaskan reformasi ketenagakerjaan jika ia menang pemilu pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya