TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan menambahkan kekuatan Brimob dan Satuan Serse di Ambon menjelang pemilihan umum calon presiden dan calon wakil presiden 2004. "Kekuatan yang sudah ada di sana (Ambon) ditambah Brimob dan juga (unit) penyelidikan," kata Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar yang tidak merinci jumlahnya kepada wartawan di Mabes Polri, Kamis (27/5). Ia mengatakan, di Ambon terjadi peristiwa kerusuhan pada 25 April 2004 lalu kemudian muncul lagi kasus penembakan dan ledakan bom-bom rakitan. "Tentu ini bisa menimbulkan rasa takut pada masyarakat yang akan mengikuti kampanye atau mendatangi TPS," katanya. Sementara, secara umum kekhawatiran ada pada kejahatan penggunaan senjata api. Sedangkan untuk di daerah Poso, kekuatan Polri yang dibawah kendali operasi tidak dikurangi. Namun sudah disiapkan untuk sewaktu-waktu diperlukan tambahan. "Karena memang di daerah pasca konflik ini ada saja perbuatan pelanggaran hukum yang dapat memprovokasi seperti pada waktu lalu ada juga penembakan gelap dengan sasaran tertentu," katanya. Untuk di Papua, beberapa waktu lalu saat pemilu legislatif ada korban masyarakat anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Polri yang diserang kelompok orang. Sehingga untuk pengamanan capres dan cawapres akan ditingkatkan. Yang tadinya hanya satu sampai dua orang saja, bisa menjadi lima orang di satu lokasi pemungutan suara. Juga dilakukan pengawalan terhadap pengiriman logistik pemilu. Untuk di daerah Aceh, tidak ada penambahan kekuatan tetapi pergantian pasukan. Secara keseluruhan kekuatan Polri selama pemilu sebanyak 2/3 dari total atau sama dengan 174.495 personil.Menurutnya, analisis intel tidak ada yang akan menggagalkan tahapan pemilu capres dan cawapres ini. Bahkan, dirinya melihat suasana keinginan untuk menggunakan hak pilih cukup baik dari masyarakat. "Sehingga sebetulnya tidak ada alasan bahwa ada ancaman, tetapi kewaspadaan," katanya. Meski ia tidak memungkiri pada saat kampanye legislatif di daerah-daerah dengan menggunakan massa yang besar, menimbulkan unsur kerawanan, bentrokan atau pelemparan, bom rakitan. "Ini yang perlu diwaspadai bersama," katanya. Pengamanan Pemilu ini, Polri juga bekerja sama dengan TNI dan satuan Linmas. Harapannya dari satuan tugas dari masing-masing pendukung atau partai politik dapat bersama-sama mengamankan pemilu. Martha Warta Tempo News Room