13 Lutung Dilepas ke Hutan Lindung

Jumat, 14 September 2012 07:02 WIB

Slamet, bayi lutung jawa bagian timur yang berusia 1 bulan di kandang Javan Langur Centre, Coban Talun, Batu, Jawa Timur, 11-9, 2012. 13 ekor lutung jawa yang sebagian besar merupakan hasil sitaan dari daerah tapal kuda akan dilepas liarkan di kawasan hutan lindung Coban Talun. TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO , Malang -- Pusat rehabilitasi lutung jawa (Trachypithecus auratus) Javan Lutung Center (JLC) melepas 13 ekor lutung ke hutan lindung Coban Talun Batu, Kamis 13 September 2012. Lutung itu dibagi dalam dua kelompok yang sama-sama berisi satu ekor lutung jantan dewasa. Satu kelompok dipimpin lutung bernama Tukul (7 tahun) dan satunya Rojali (9 tahun).

"Seluruh lutung sudah melalui proses karantina, sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan," kata manajer JLC, Iwan Kurniawan. Selain Tukul dan Rojadi, lutung lain berjenis kelamin betina dan tiga di antaranya bayi. Masing-masing kelompok memiliki bayi untuk menguatkan sifat melindungi para lutung dan membentuk kelompok mereka agar lebih solid.

Semua lutung tersebut adalah hasil sitaan Balai Besar Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa Timur. Sitaan dari sejumlah tempat di Tapal Kuda meliputi Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi. Habitat lutung tersebar di kawasan taman nasional dan hutan lindung di Tapal Kuda Jawa Timur.

Sebagian lagi diserahkan warga yang sadar setelah mengetahui satwa tersebut berstatus dilindungi. Untuk membentuk dua kelompok ini, para lutung menjalani masa adaptasi selama tiga sampai lima tahun. "Masing-masing individu berbeda," katanya.

Setelah menjalani adaptasi, mereka dilatih untuk dilepasliarkan. Pelatihan meliputi perubahan perilaku berupa pakan dan perilaku di alam. Lutung saat dipelihara manusia berubah perilakunya makan nasi, buah dan jarang makan dedaunan. "Padahal, pakan alaminya daun, serangga dan buah," katanya.

Selain itu, lutung dilatih untuk memanjat pohon bergelantungan di dahan dan mempertahankan diri dari predator. Setelah siap dilepaskan ke alam, lutung menjalani pemeriksaan meliputi penyakit TBC, Hepatitis dan Herpes. Selama evaluasi, lutung siap di lepas ke habitatnya.

Dari hasil survei habitat, hutan lindung Coban Talun yang kaya dengan aneka jenis pepohonan dan rumput pakan alami lutung, dinilai cocok. Sekitar 90 persen tumbuhan di kawasan hutan lindung seluas 60 hektare itu berupa pakan lutung. Relawan JLC juga menyiapkan kandang yang terbuat dari papan dan bambu untuk persiapan pelepasan.

"Sebagai rumah pohon lutung, jarak jelajah masing-masing kelompok 21 hektare," kata Iwan. Kawasan hutan lindung tersebut memang awalnya menjadi habitat lutung. Populasi lutung menipis setelah terjadi perambahan hutan untuk pertanian dan hutan produksi. Sehingga lutung jawa mengalami kepunahan lokal.

Setelah dilepaskan ke alam, relawan JLC akan memantau dan mengawasi perilaku lutung. Pemantauan terutama untuk memastikan semua lutung bisa beradaptasi setelah masuk ke kawasan hutan lindung. Selain itu, JLC juga melindungi mereka dari perburuan liar. Pengawasan dilakukan selama setahun dan dievaluasi.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya