Inilah Jalur Penyelundupan Imigran Gelap ke Australia  

Reporter

Rabu, 12 September 2012 12:00 WIB

Sejumlah imigran gelap Afganistan berada di dalam bus pada proses pemindahan dari tempat penampungan sementara menuju ke Rumah Detensi Imigrasi Surabaya-Pasuruan di Hotel Nugraha, Malang, Jawa Timur, Senin (23/4). ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Madiun - Dari beberapa kali persidangan perkara penyelundupan para imigran gelap yang hingga saat ini masih berlangsung di Pengadilan Militer III-13 Madiun, terungkap rute atau jalur perjalanan sebelum mereka diberangkatkan ke Australia.

Para imigran gelap tersebut berasal dari sejumlah negara di Timur Tengah, seperti Iran, Irak, Kuwait.

Rute perjalanan yang melibatkan sejumlah orang, termasuk lima oknum TNI Angkatan Darat di Jawa Timur, dapat dibagi jadi dua. Pertama, rute dari negara asal hingga di perbatasan Indonesia. Kedua, rute daerah yang dilalui selama berada di wilayah Indonesia sampai berlayar ke Australia.

Salah satu imigran gelap asal Iran, Mohamad Hardani, 37 tahun, memberikan keterangan melalui penerjemah dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang disusun Polisi Militer Komando Daerah Militer (Pom Dam) V/Brawijaya.

Hardani merupakan salah satu saksi dalam perkara lima oknum TNI-AD berkaitan dengan upaya penyelundupan 134 imigran di perairan Prigi, Trenggalek, Jawa Timur, 17 Desember 2011. Namun, perjalanan mereka ke Australia gagal karena kapal yang mereka tumpangi tenggelam dihantam gelombang.

Pada 17 Nopember 2011, dari ibu kota Iran, Teheran, Hardani naik pesawat ke Dubai. Dari Dubai terbang ke Jakarta dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, 18 November 2011. Setelah menginap tiga hari di sebuah hotel di Jakarta, ia menuju Cisarua, Bogor. Di Cisarua, Hardani berkenalan dengan warga Iran, Yosif. “Dari sini muncul kesepakatan ke Australia,” kata Kepala Oditur Militer Madiun, Upang Juwaeni, Rabu, 12 September 2012.

Tanggal 12 Desember 2011, Hardani dan tiga anggota keluarganya kembali ke Jakarta menginap di sebuah apartemen. Tanggal 15 Desember 2011, ia dan ratusan imigran lain berangkat dari Jakarta menuju Pantai Popoh, Tulungagung menumpang empat bus.

Imigran asal Iran lainnya, Mohamad Hadi Parivash, 32 tahun, juga memberikan keterangan di BAP. Rute yang dilalui berbeda dengan Hardani. Pada 26 April 2011, Hadi terbang dari Teheran, Iran, menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Dari Malaysia terbang ke Bali dan tiba 27 April 2011. Dari Bali terbang ke Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Dari sini, ia dijemput seseorang bernama Husein dan dibawa ke Cisarua, Bogor.

Tanggal 30 April 2011, ia berangkat ke Australia namun ditangkap kepolisian di Sukabumi, Jawa Barat. Lalu ditampung 1,5 bulan di penampungan Kalideres, Jakarta. Di penampungan ia bertemu tujuh anggota keluarganya. Juni 2011 dipindah ke penampungan Cipari, Sukabumi. “Selama di Kalideres kenal dengan imigran lain yang menawari ke Australia,” ujar Upang.

Tanggal 3 Desember 2011 dibawa ke Jakarta dan diinapkan di sebuah apartemen. Tanggal 13 Desember 2011 berangkat dari Jakarta menuju Pantai Popoh, Tulungagung, menumpang empat bus.

Selain Pantai Popoh dan Klatak di Tulungagung serta Pantai Prigi di Trenggalek, sejumlah pantai di Pacitan juga beberapa kali jadi tempat transit penyelundupan imigran Timur Tengah ke Australia.

Pada 7 September 2012, sebanyak 60 imigran asal Iran, Irak, dan Kuwait tertangkap di dua lokasi di Pacitan. Aksi serupa juga pernah terjadi di Pacitan pada 2010 dan 2011.

ISHOMUDDIN



Berita Terkait:
Selundupkan Imigran, Oknum TNI Dapat Ratusan Juta

Sopir Pengangkut Imigran Gelap Diberi Imbalan Rp 5 Juta

Penyelundupan Imigran di Pacitan Libatkan Sindikat Lama

Penyidikan Penyelundupan Imigran Libatkan Polisi Australia

RI Belum Punya Aturan Penanganan Imigran Gelap

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya