Penyidikan Kasus Imigran Tak Sentuh Bos Besar

Reporter

Rabu, 12 September 2012 10:43 WIB

Sebanyak 120 imigran gelap asal Iran, Irak dan Afganistan berkumpul di geladak kapal tangker HM Hermia yang sandar di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Banten, Senin (9/4). ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Madiun - Penyidikan hingga proses peradilan perkara penyelundupan imigran gelap yang melibatkan lima oknum Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) di Jawa Timur tak menyentuh bos besar yang menjadi otak penyelundupan.

Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang disusun Polisi Militer maupun fakta persidangan belum terungkap siapa dalangnya meskipun muncul sejumlah nama.

Dalam proses persidangan di Pengadilan Militer Madiun yang saat ini masih berlangsung, hanya mengungkap jaringan sindikat di tingkat bawah atau yang bertugas di lapangan, yakni mengatur teknis dan pembagian dana operasional serta upah anggota sindikat.

Sindikat di level bawah ini melibatkan lima oknum TNI AD kelas bintara, yakni Sersan Dua Ilmun Abdul Said, Sersan Dua Kornelius Nama, Kopral Kepala Karyadi, Pembantu Letnan Satu Susiali, dan Sersan Kepala Khoirul Anam. Mereka bekerja sama dengan sejumlah warga sipil yang kini diadili di Pengadilan Negeri Tulungagung dan akan dijatuhi vonis hari ini, Rabu, 12 September 2012.

Ilmun adalah Bintara Pembina Desa (Babinsa) Komando Rayon Militer (Koramil) Sokobanah, Sampang. Kornelius tercatat sebagai Babinsa Koramil Bluto, Sumenep. Sedangkan Karyadi, Susiali, dan Khoirul merupakan Babinsa Koramil Besuki, Tulungagung.

Mereka terlibat penyelundupan ratusan imigran gelap asal Timur Tengah yang akan diberangkatkan ke Australia melalui sejumlah pantai di Jawa Timur selama 2010-2011, yang diberangkatkan melalui Situbondo, Tulungagung, dan Trenggalek. Dalam setiap pemberangkatan, Ilmun berperan sebagai koordinator lapangan dan pembagi dana. Sedangkan Kornelius dan kawan-kawan memandu dan menyiapkan operasional di lapangan sebelum imigran berlayar ke Australia.

Kepala Oditur Militer Madiun, Upang Juwaeni, menuturkan sebagai penuntut umum hanya berwenang menuntut para terdakwa berdasarkan BAP Polisi Militer dan fakta persidangan. “Tugas Polri dan Polisi Militer untuk mengembangkan jika ada jaringan di atasnya,” katanya, Rabu, 12 September 2012.

Dalam BAP dan beberapa kali sidang, terdakwa Ilmun sempat menyebut sejumlah nama. “Saya menerima order dari kakak saya dan katanya ini pengiriman wisatawan asing,” ujarnya dalam sidang, Selasa, 11 September 2012. Kakak kandungnya, Aziz Abdul Said, adalah warga sipil asal Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Selain Aziz, ada nama yang disebut Ilmum berkerja sebagai anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Namun, Ilmun mengaku belum pernah bertemu dengan orang ini dan hanya berhubungan melalui telepon atas perantaraan Aziz.

Ilmun juga menyebut nama Asep alias Ciprut, warga sipil. Anggota Paspampres dan Asep dia sebut sebagai koordinator yang memberi perintah dari Jakarta.

Menurut Upang, aparat pernah memburu Aziz namun sampai sekarang belum ditemukan. Pihak Oditur Militer juga tidak yakin dengan nama yang disebut-sebut sebagai anggota Paspampres. “Kami nggak tahu apakah dia benar-benar anggota Paspamres atau hanya mengaku-ngaku saja,” ujar Upang.

ISHOMUDDIN


Terpopuler:
Kepergok Plesiran di Denmark, Anggota DPR ''Ngeles''

Wa Ode: Fakta Sidang Mirwan Terlibat

''Yang Bilang Ical Bukan Capres Golkar, Zalim''

Kritik Guru di Facebook, Siswa SMA Dikeluarkan

UN Gantikan Ujian Seleksi Masuk Universitas

Mr. X Menderita Luka Bakar Stadium IV

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya