Satwa Kebun Binatang Surabaya, Mati Satu Per Satu

Minggu, 9 September 2012 16:54 WIB

Sejumlah siswa dari Sekolah Dasar Cita Hati memberikan makanan pada sejumlah unta di Kebun Binatang Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/4). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Sabtu, 8 September 2012, Kebun Binatang Surabaya kembali kehilangan salah satu koleksi binatangnya. Seekor harimau Benggala bernama Santi menghembuskan nafas terakhir, setelah menderita berbagai komplikasi penyakit dalam. Sejak 3 tahun lalu, Santi juga lumpuh.

Kematian Santi, menggenapi tewasnya ratusan binatang milik Kebun Binatang Surabaya. Tahun ini saja, sudah 135 satwa di sana tewas. Sebelum Santi, seekor jerapah bernama Kliwon, tewas Maret lalu. Di lambungnya, ditemukan gumpalan plastik kresek.

Saat ini, klinik hewan di Kebun Binatang Surabaya sedang merawat seekor beruang, seekor bison, seekor babi rusa dan seekor Nilgai (sejenis kijang dari India). Semuanya sakit.

Juru bicara Kebun Binatang Surabaya, Anthan Warsita, mengakui hampir semua satwa koleksi Kebun Binatang Surabaya sudah lanjut usia. Kondisi kebun binatang yang sempit juga membuat kandang para binatang tak layak lagi. “Luas kandangnya memang tak memadai,” kata Anthan, Minggu 9 September 2012 ini.

Ketua Tim Pengelola Sementara KBS, Hadi Prasetyo, mengatakan saat ini Kebun Binatang Surabaya masih memiliki 4.020 ekor satwa dari 220 spesies. Padahal, dengan luas dan jumlah kandang yang ada, seharusnya kebun binatang itu maksimal menampung 3 ribu binatang saja. Artinya, ada kelebihan populasi sampai seribu satwa. "Seribu ekor ini ya harus dipindahkan, tapi memindahkanya tidak gampang," kata Hadi.

Beberapa hewan yang terlampau banyak adalah Komodo yang jumlahnya sampai 58 ekor, Burung Jalak Bali sampai 160 ekor, babi rusa sebanyak 37 ekor, serta Domba Surai yang jumlahnya mencapai 100 ekor.

Dua tahun terakhir, pengelola Kebun Binatang Surabaya mengaku sudah melakukan berbagai perbaikan untuk meningkatkan kualitas kandang satwa. Desain kandang misalnya, diubah agar hewan bisa terkena sinar matahari. Bentuk kandang pun disesuaikan dengan karakteristik satwa. “Tapi semua perubahan ini tentu bertahap,” kata Hadi.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Berita Terpopuler:
Perempuan Turki Penggal Kepala Pemerkosanya

Aktivis: Ekspektasi kepada Jokowi Terlalu Tinggi

Kornologis Ledakan di Depok

Di SMP, Munir Pernah Ranking 180 dari 200 Siswa

Tiga Pria di Balik Kematian Munir

Jalan Bebas Muchdi di Kasus Munir

Rumah Sakit Rahasiakan Kamar Hartati

Rijkaard Terpukau dengan Permainan Spanyol

Di Youtube, Tim Jokowi Kritik Parameter Kemiskinan

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya