Menagih Janji Istana Atas Munir

Reporter

Jumat, 7 September 2012 19:31 WIB

Topeng wajah munir ditaburi bunga pada Aksi Diam Kamisan di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/9). TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - "Kenapa ada ibu-ibu, anak-anak, dan para orang tua dalam aksi ini," teriak Pengacara Publik dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Sidik Bantara dalam aksi peringatan kematian 8 tahun Munir di depan Istana Merdeka, Jumat, 7 September 2012.

Seruan Sidik itu mengacu pada Sahabat Munir yang hadir di Istana dan Kejaksaan Agung. Menurut pria yang hari ini mengenakan kaos merah bertuliskan Munir itu, para Sahabat Munir adalah golongan yang dibela pria asal Malang itu. "Mereka korban penggusuran, buruh dan orang-orang yang hak asasinya dirampas," kata Sidik.

Delapan tahun berlalu dari kematian pegiat hak asasi manusia ini, tapi pelaku utamanya justru bebas. "Kalau Munir yang dikenal seluruh dunia saja mudah dilenyapkan, bagaimana dengan kita," ujar Sidik.

Maka di depan Istana, tempat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bekerja, para Sahabat Munir, ingin menagih janji penuntasan kematian pria yang diracun arsenik ini.

Presiden SBY sempat berujar bahwa kasus Munir adalah test of our history. Tapi sewindu berjalan, sejarah itu belum jua tuntas. "Kami harap tidak ada lagi peringatan sembilan tahun, tahun ini adalah penyelesaian terakhir," kata Sidik.

Mereka mendesak Kejaksaan Agung segera mengajukan Peninjauan Kembali atas bebasnya bekas Deputi V Bidang Penggalangan Badan Intelijen Negara (BIN), Muchdi Purwoprandjono.

Muchdi adalah sosok yang selama ini disebut sebagai otak pembunuhan suami Suciwati itu mendapat putusan bebas dari hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Desember 2008. Politikus Partai Persatuan Pembangunan ini beralibi sedang berada di Malaysia saat Munir meninggal.

Maka satu-satunya jalan untuk menuntaskan keadilan kasus Munir adalah Peninjauan Kembali dari Kejaksaan Agung. Karena korps Adhyaksa belum jua tergerak untuk Peninjauan Kembali, peringatan Munir mengambil tempat pertama di Kejaksaan sebelum ke Istana. "Ini bukan hari terakhir kita datang ke sini, kita akan datangi Kejaksaan lagi sampai kasus Munir tuntas," ujar Astri di Kejaksaan.

Masih di Kejaksaan Agung, Pendiri Institut Kebajikan Publik Usman Hamid mengungkapkan kekecewaannya terhadap Jaksa Agung Basrief Arief. "Jaksa sekarang hanya peduli apa yang disenangi Presiden," ujar dia. Ia mengenang Jaksa Agung R. Soeprapto yang dikenal tegas dan tak pandang bulu. "Kami rindu Jaksa seperti ini," ujar dia.

DIANING SARI

Berita lain:
Munir, Inspirasi Pejuang Buruh

Kemauan SBY Tuntaskan Kasus Munir Diragukan

Kejaksaan Agung Diminta Lakukan PK Kasus Munir

Suciwati Bikin Galeri Perjuangan Munir

Munir dan Perempatan Jalan yang Diblok

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

39 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

40 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

47 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

47 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

47 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

48 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

52 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

56 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.

Baca Selengkapnya