Munir dan Perempatan Jalan yang Diblok  

Reporter

Jumat, 7 September 2012 09:13 WIB

Aksi Diam Kamisan memperingati delapan tahun meninggalnya aktivis HAM Munir di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (06/09). TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, delapan tahun silam di Bandar Udara Changi, Singapura, seorang pria yang berniat menuntut ilmu ke Belanda harus berakhir hidupnya. Dia adalah Munir Said Thalib. Pegiat hak asasi manusia, pengacara, dan pembela buruh itu meninggal di dalam pesawat Garuda Indonesia karena diracun.

Sejumlah nama sudah terseret dalam kasus ini. Ada Muchdi Purwoprandjono yang disebut otak di balik pembunuhan pada 7 September 2004 itu. Namun, bekas Deputi di Badan Intelijen Negara itu kini bisa melenggang bebas. Ada pula Pollycarpus Budihari Prijanto kini divonis selama 20 tahun di penjara.

Meskipun dua terdakwa sudah terseret hukum, tapi keadilan dari kematian Munir dirasa belum bisa dipenuhi karena masih ada yang bebas. Jadi, peringatan sewindu kematian Munir adalah bagian dari melawan lupa kejadian yang mencoreng penegakan hak asasi manusia di Indonesia.

"Munir itu simbol banyak korban pelanggaran hak asasi manusia," ujar pembuat film dokumenter Munir, Kiri Hijau Kanan Merah, Dhandy Laksono, ketika dihubungi, Selasa, 4 September 2012.

Munir adalah lambang perjuangan kaum yang tertindas yang dulu dibantunya. Mulai dari korban di Aceh, Papua, kasus buruh Marsinah hingga Timor Leste. "Dia itu perempatan jalan," Dhandy menambahkan.

Kalau perempatan jalannya diblok, ia melanjutkan, maka keseriusan pemerintah untuk penuntasan kasus tersebut juga jadi tanda tanya. "Dia memang hanya satu orang, tapi dia adalah pusat dari sejumlah kasus," ujar Dhandy.

Apalagi Munir sebelum meninggal dikenal sebagai sosok yang dekat dengan pejabat kepolisian atau pejabat militer. “Tokoh yang dekat saja bisa dibunuh, apalagi orang-orang kecil,” kata Dhandy. Ditambah lagi, ia mengingatkan, Munir dibunuh di era reformasi, waktu Indonesia mulai membenahi wajah penegakan Ham.

Koordinator Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (KASUM), Choirul Anam, menguraikan penuntasan kasus suami Suciwati itu, bisa memperbaiki citra Indonesia di dunia. "Ini menunjukkan Indonesia tidak kalah dengan kesewenang-wenangan dan kekerasan," kata dia yang dihubungi, 6 September 2012.

Kasus kematian Munir, ia menjelaskan, juga menunjukkan seberapa jauh reformasi berjalan di lembaga koersif, khususnya Badan Intelijen Negara. "Lembaga tersebut selama ini dikenal untouchable," ujar Choirul. Ada informasi yang tak transparan, ada pula proteksi kekuasaan. Munir, ia memberi penekanan, adalah manusia biasa. "Tapi ia istimewa karena keberaniannya."

DIANING SARI



Berita Terkait:
Sewindu Munir, Para Sahabat Gelar Aksi

Munir Diusulkan Jadi Nama Jalan

Warga Harjokuncaran Minta Bantuan Komnas HAM

KASUM: Jangan Tunda Penyelidikan Kasus Munir

Ongen Belanja Pakaian Hitam Sebelum Meninggal

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

42 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

44 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

50 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

50 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

51 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

51 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

55 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

59 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.

Baca Selengkapnya