TEMPO.CO, Jambi - Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi bersama tim kesehatan kebun binatang Tamanrimba, Kota Jambi, Kamis, 6 September 2012, mengotopsi bangkai anak Harimau Sumatra yang mati di kebun binatang itu.
Eci, demikian nama si anak harimau adalah satu dari dua anak harimau yang ditangkap warga Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Jambi, pekan lalu. Setelah ditangkap, keduanya diserahkan ke kebun binatang untuk dipelihara. Usia mereka diperkirakan baru 2 bulan.
"Otopsi kami lakukan untuk memastikan apa penyebab kematian hewan langka ini," kata Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Provinsi Jambi Nurasman, Jumat, 7 Setember 2012. Diperkirakan Eci tewas karena gangguan pencernaan.
"Ini terlihat dari jantungnya yang tampak kehitaman. Kami juga mengambil beberapa sampel dari jaringan pencernaan Eci untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Selanjutnya, sampel dari hasil otoposi bayi harimau itu akan dikirim ke Balai Penyidikan dan Pengujian Veterinir (BPPV) Regional II di Bukit Tinggi, Sumatra Barat.
"Setelah dilakukan tes laboratorium dan penelitian di BPPV akan diketahui apa sebenarnya yang menyebabkan Eci meninggal," katanya. Pihak BKSDA Jambi sebelumnya juga berencana akan mengawetkan tubuh Eci untuk kepentingan penelitian ilmu pengetahuan.
Saudara kandung Eci, anak harimau lain yang bernama Lala, sampai sekarang masih sehat. Daerah Sungaigelam, tempat Eci dan Lala ditangkap warga, dikenal sebagai habitat harimau. Lokasinya berdekatan dengan Taman Nasional Berbak. Populasi harimau Sumatra di kawasan hutan di Provinsi Jambi diperkirakan tinggal 300-400 ekor.