TEMPO.CO, Semarang--Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempermudah pembuatan kartu tanda penduduk elektonik (E-KTP) bagi penganut aliran kepercayaan sedulur sikep atau biasa disebut warga Samin di wilayah Sukolilo, Pati. Salah satu sedulur sikep Maniyo menyatakan seluruh sedulur sikep diperbolehkan membuat E-KTP tanpa mencantumkan kolom agama yang diakui pemerintah.
"Harus menghargai aliran kepercayaan. Kalau tidak diakui ga apa-apa, yang penting kita bisa dibolehkan hidup," kata Maniyo kepada Tempo di Semarang, Kamis 6 September 2012.
Kata Maniyo, selama ini warga sedulur sikep tak menganut satu dari enam agama yang ditetapkan pemerintah, tapi menganut aliran kepercayaan sendiri. Karena itulah, kata dia, kolom E-KTP Warga sedulur sikep hanya diisi kolom kepercayaan.
Maniyo menyatakan hingga kini E-KTP itu belum keluar. Tapi, warga sedulur sikep di Pati sudah banyak yang melakukan pemotretan untuk pembuatan E-KTP. "E-KTP-ya masih dalam proses," kata dia.
Maniyo menyambut baik kebijakan pemerintah Jawa Tengah yang memperbolehkan penganut kepercayaan samin memperoleh E-KTP.
Sebelumnya, penganut aliran kepercayaan Sunda Wiwitan dan umat Ahmadiyah di Desa Manis Lor, Kabupaten Kuningan, belum dilayani membuat e-KTP karena tersandung status agama dan keyakinannya. Status Ahmadiyah dan Sunda Wiwitan dianggap tidak tercantum dalam kolom agama pada E-KTP.
ROFIUDDIN
Berita lain:
Analis: Hati-Hati Beli Saham Kelompok Bakrie
Drama Penculikan Anak di Bandung Terbongkar
Timnas U-22 Cukur Matador
Kenapa Solo Sasaran Teroris?
Buku ''Curhat'' Prijanto Lulus Uji Intelektual
Politikus PKS Misbakhun Dukung Jokowi
Berita terkait
7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing
15 menit lalu
Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara
Baca SelengkapnyaTips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan
19 menit lalu
Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya
30 menit lalu
Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.
Baca SelengkapnyaPakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran
35 menit lalu
Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen
Baca Selengkapnya4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital
38 menit lalu
Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.
Baca SelengkapnyaHasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir dengan Skor 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan
42 menit lalu
Chico Aura Dwi Wardoyo turun di partai terakhir menutup duel Indonesia vs India di Grup C Piala Thomas 2024 dengan mengalahkan Kidambi Srikanth.
Baca SelengkapnyaMenaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing
47 menit lalu
Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.
Baca SelengkapnyaAlami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar
59 menit lalu
Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.
Baca Selengkapnya4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG
1 jam lalu
Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.
Baca SelengkapnyaRangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN
1 jam lalu
Timnas AMIN dibubarkan pada Selasa, 30 April 2024
Baca Selengkapnya