33 Hektare Padang Savana di Bromo Terbakar  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 5 September 2012 09:34 WIB

Warga Tengger beristirahat usai berladang menikmati pemandangan alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Lava View, Cemorolawang, Bromo, Jawa Timur, Jumat (3/8). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Malang - Padang savana di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terbakar. Kebakaran merusak seluas 33 hektare padang savana di kaldera Tengger selama dua bulan terakhir. Hingga kini, titik api masih ditemukan di sejumlah kawasan yang secara administrasi masuk wilayah Probolinggo, Malang, dan Lumajang.

"Kebakaran disebabkan faktor manusia," kata juru bicara Balai Besar TNBTS, Nova Elina, Rabu, 5 September 2012.

Sejumlah warga, katanya, yang melintasi padang savana kadang membuang puntung rokok sembarangan. Pengunjung juga meninggalkan bara api hingga menyebabkan padang savana terbakar. Di lain pihak, warga yang berprofesi sebagai pengembala dan pencari rumput sengaja membakar rumput agar rumputnya kembali menghijau saat musim penghujan.

Kebakaran juga terjadi akibat warga membuat arang dengan cana membakar pepohonan sehingga kebakaran menjalar dengan cepat. Akibatnya, kebakaran tak terhidarkan terjadi di setiap musim kemarau. Selain rerumputan mengering, tanaman yang terbakar di antaranya berupa tanaman perdu, seperti adas (Foeniculum vulgare miller) dan alang-alang.

Untuk memadamkan api, masyarakat sekitar hutan dan petugas jagawana bergotong-royong memadamkan api dengan alat tradisional. Mereka membawa ranting pohon sebagai alat pemukul untuk memadamkan api.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mendirikan tiga posko tanggap darurat kebakaran. Setiap posko dijaga lima petugas yang dilengkapi alat pemadaman api. Petugas juga terus bersiaga mengantisipasi kebakaran susulan. Petugas memasang papan pengumuman dan larangan membuang puntung rokok serta membuat api unggun bagi pengunjung Gunung Bromo. Papan peringataan ini didirikan di sejumlah daerah yang menjadi tujuan wisatawan, terutama di daerah yang rawan terbakar.

Sejak 2007-2011, terjadi 61 kasus kebakaran yang merusak padang savana seluas 1.688 hektare. Lokasi kebakaran secara administrasi meliputi Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang hingga Kabupaten Probolinggo. Pada 2007, luas padang savana yang terbakar 705 hektare. Kemudian pada 2008 seluas 250 hektare dan pada 2010 seluas 238 hektare.

EKO WIDIANTO



Terpopuler:
Membaca Utuh Kuliah Twitter Advokat Korup

Dua Juta Avatar Mendiang Munir di Twitter

Miranda Goeltom Yakin Bebas

Tajul Muluk: Kekerasan di Sampang Kelalaian Aparat

Baku Tembak Solo Bisa Picu Aksi Balas Dendam

Pengacara Djoko Susilo Juga Bela Mabes Polri

Soal Kicauan Denny, Polisi Hadirkan Ahli Bahasa

Cirus Resmi Huni Lapas Salemba

Tahun 2050, Indonesia ''Kebanjiran'' Manula

Indonesia Akan Ekstradisi Sayed Abbas ke Australia

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

18 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

43 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

48 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

48 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

48 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

53 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya