11 Negara Deklarasikan Program Manula Sehat  

Selasa, 4 September 2012 16:15 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Ayu Ambong

TEMPO.CO, Yogyakarta - Para Menteri Kesehatan dari sebelas negara mendeklarasikan program sehat bagi manusia lanjut usia (manula) di Yogyakarta, Selasa, 4 September 2012. Kesebelas negara deklarator adalah Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Indonesia, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste.

"Pertemuan ini berfokus pada topik penuaan dan kesehatan atau ageing and health," kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi di sela-sela acara. Menurut dia, Deklarasi Yogyakarta berisi komitmen pemerintah negara-negara anggota untuk membangun kemitraan di antara semua pemangku kepentingan di tingkat nasional, regional, dan global, untuk memperkuat kebijakan mengenai lansia dan pelayanan kesehatan yang disiapkan untuk mereka. Selain itu, juga upaya pembangunan kesehatan sejak usia muda sehingga saat lansia tetap produktif dan sehat.

Badan Kesehatan Dunia Regional Asia Tenggara melansir, jumlah manula di negara-negara Asia Tenggara mencapai 142 juta jiwa. Perkembangan itu mendapat perhatian khusus dari pemerintah negara-negara anggota WHO SEARO.

Nafsiah mengatakan pemerintah Indonesia sudah menyadari jika jumlah manula meningkat sejak dekade 1990-an. Beberapa kebijakan ihwal manula telah dikeluarkan, namun belum merata di seluruh Indonesia. "Adanya peningkatan jumlah lanjut usia disebabkan perbaikan program kesehatan yang menyebabkan angka harapan hidup meningkat," kata Nafsiah.

Namun, di sisi lain, angka kematian akibat penyakit tidak menular juga meningkat signifikan. Sejumlah penyakit seperti jantung yang menjadi pembunuh nomor satu, darah tinggi yang menyebabkan stroke, kanker, serta diabetes akibat gaya hidup tidak sehat meningkat tajam.

"Kini banyak ditemukan kasus orang masih muda sudah kena diabetes atau stroke. Maka pemerintah menggalakkan program dan upaya pencegahan, supaya masyarakat sejak muda hingga lanjut usia tetap sehat, produktif, dan bahagia," kata Nafsiah.

Acara "30th Meeting of Ministers of Health of Countries of the WHO South East Asia Region", di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, dibuka oleh Wakil Presiden Boediono. Pertemuan itu dilanjutkan dengan pertemuan para Menteri Kesehatan dalam Sidang ke-65 Komite Regional WHO SEARO pada Rabu-Jumat mendatang.

Wakil Presiden Boediono menyatakan hasil dari pertemuan para menteri itu akan berkontribusi signifikan untuk meningkatkan kualitas hidup secara global. Karena, 11 negara ini mencakup 25 persen populasi dunia. "Kerja sama global harus didasari tanggung jawab bersama sesuai dengan kapabilitas masing-masing negara. Juga harus memberdayakan negara miskin dan berkembang untuk mengatasi tantangan kesehatan global," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita terpopuler lainnya:

Kisah Kang Jalal Soal Syiah Indonesia (Bagian 6)
Andik Vermansyah Pindah Ke Liga Utama Amerika

Polisi Tahan Kuasa Hukum John Kei

Jarak Tempuh Sepeda Motor Bakal Dibatasi

Panwaslu: Iklan Televisi Jokowi Masuk Pelanggaran

Jangan Katakan Kalimat Ini ke Anak Anda

Doberman Ikut Jaga Hillary Clinton di Jakarta

Scientology Seleksi Calon Istri Tom Cruise

Calo Penerimaan Pegawai Negeri Diungkap

Begini "Hotel" di Pesawat Boeing 747 Aeroloft

Berita terkait

Starlink Jalin Kerja Sama di Sektor Kesehatan, Trenggono Tak Mau Ketinggalan Lihat Peluang bagi Nelayan

4 jam lalu

Starlink Jalin Kerja Sama di Sektor Kesehatan, Trenggono Tak Mau Ketinggalan Lihat Peluang bagi Nelayan

Layanan internet Starlink dari perusahaan SpaceX milik Elon Musk, menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

1 hari lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

3 hari lalu

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Institut Kesehatan Hermina Gelar Kuliah Pakar Internasional Keperawatan, Prof Kyoko Sudo dari Jepang Jadi Narasumber

5 hari lalu

Institut Kesehatan Hermina Gelar Kuliah Pakar Internasional Keperawatan, Prof Kyoko Sudo dari Jepang Jadi Narasumber

Institut Kesehatan Hermina gelar kuliah pakar internasional soal inovasi digital dan sistem informasi kesehatan. Satu narasumber Prof Sudo dari Jepang

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

6 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

10 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

13 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

18 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

21 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

23 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya