Peran Anggota TNI dan Sipil Penyelundup Imigran  

Reporter

Selasa, 4 September 2012 11:04 WIB

REUTERS

TEMPO.CO, Madiun - Dari dua kali persidangan kasus penyelundupan imigran asal Timur Tengah di Pantai Popoh, Tulungagung, dan Pantai Prigi, Trenggalek, Jawa Timur, terungkap peran masing-masing anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dan warga sipil yang ikut membantu.

Dalam persidangan dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) salah satu terdakwa, Sersan Dua Ilmun Abdul Said, di Pengadilan Militer III-13 Madiun, terungkap bahwa sepanjang tahun 2011 mereka sudah lima kali menyelundupkan imigran asal Timur Tengah.

"Ada tiga lokasi, antara lain di Pantai Popoh dan Pantai Klatak, Tulungagung, serta Pantai Prigi, Trenggalek," ujar Kepala Oditur Militer Madiun, Letnan Kolonel (Chk) Upang Juwaeni, Selasa, 4 September 2012.

Pengiriman terakhir dilakukan 17 Desember 2011. Kasus ini terungkap setelah kapal yang mengangkut lebih dari 100 imigran itu tenggelam akibat dihantam ombak di perairan Prigi.

Ada lima anggota TNI AD dan tiga warga sipil yang terlibat. Lima oknum TNI AD adalah lain Sersan Dua (Serda) Ilmun Abdul Said, Sersan Dua (Serda) Cornelius Nama, Pembantu Letnan Satu (Pelda) Susiali, Sersan Kepala (Serka) Khoirul Anam, dan Kopral Kepala (Kopka) Karyadi.

Adapun tiga warga sipil adalah adalah Budi Santoso, Bambang Sugianto, dan Nuryanto. Budi merupakan pegawai negeri sipil (PNS) di Koramil Kedungwaru, Tulungagung. Sedangkan Bambang dan Nuryanto adalah nelayan Pantai Popoh, Tulungagung.

“Ilmun dan Cornelius berperan sebagai koordinator yang mengatur jaringan di lapangan,” ucap Upang. Namun dalam BAP, terdakwa Ilmun mengaku ada oknum lain di atas mereka. “Ilmun menyebut ada orang lain bernama Amin atau Amir yang disebut sebagai anggota Paspampres,” ujar Upang.

Budi yang masih saudara ipar Cornelius bekerja sama dengan Susiali, Khoirul Anam, dan Karyadi. Tiga orang ini bertugas menyewa kapal nelayan yang akan mengangkut imigran dari bibir pantai menuju kapal besar di tengah laut. “Saya didatangi Karyadi dan Khoirul Anam,” kata Bambang, dalam persidangan, Senin, 3 September 2012.

Kepada Bambang, dua orang ini berdalih menyewa kapal untuk mengangkut wisatawan asing yang akan ke Bali. Sedangkan Budi bertugas memandu rombongan imigran dari jalur darat di wilayah Kota Tulungagung menuju Pantai Popoh. “Tugas saya hanya mengantar,” tutur Budi. Para anggota TNI dan warga sipil ini mendapat imbalan jutaan rupiah sesuai dengan peran mereka.

ISHOMUDDIN

Berita lain:

Kisah Kang Jalal Soal Syiah Indonesia (Bagian 6)

Andik Vermansyah Pindah Ke Liga Utama Amerika

Polisi Tahan Kuasa Hukum John Kei

Panwaslu: Iklan Televisi Jokowi Masuk Pelanggaran

Jarak Tempuh Sepeda Motor Bakal Dibatasi

Doberman Ikut Jaga Hillary Clinton di Jakarta

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya