Ribuan Ikan Mati Mendadak di Kali Mas Surabaya
Editor
Agus Supriyanto
Senin, 3 September 2012 15:31 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Ribuan ikan ditemukan mati di Kali Mas, Surabaya, tepatnya di kawasan sekitar pintu air Kayun dan monumen Kapal Selam Surabaya. Dari pantauan Tempo, ikan-ikan mati itu diperebutkan oleh warga.
Ratusan pengendara motor pun ikut mencari ikan. Dengan peralatan seadanya, mereja berhasil menangkap bermacam ikan, di antaranya bader (Barbodes), keting (Mystus planiceps), jendil (Pengasius micronemus), dan papar (Notopterus). "Lumayan, bisa untuk lauk makan," kata Suprapto, 36 tahun, warga Karang Menjangan, sambil membawa satu tas plastik penuh ikan, Senin, 3 September 2012.
Direktur lembaga konservasi lahan basah Ecoton Surabaya, Prigi Arisandi, mengatakan pencemaran yang terjadi di Kali Mas sangat memprihatinkan. Sebanyak 85 persen pencemaran di sekitar Kali Mas berasal dari limbah domestik, sedangkan sisanya yang 15 persen berasal dari industri.
"Kali Mas ada di tengah kota. Mayoritas rumah, hotel, dan rumah makan membuang limbahnya ke Kali Mas," kata Prigi. Dia menduga ribuan ikan itu mati sejak pagi tadi akibat peningkatan jumlah limbah dari perusahaan yang berdiri di sepanjang Kali Mas.
Ecoton mendesak Pemerintah Kota Surabaya segera meneliti dan menindak perusahaan yang terbukti melakukan pencemaran. Selain itu, Ecoton minta secepatnya disusun standar operasional prosedur (SOP) pencemaran. "Selama ini tidak ada SOP baku sehingga ikan mati massal terus berulang," ujarnya.
SOP yang diharapkan Ecoton setidaknya harus berisi langkah darurat awal, semisal mengumumkan kandungan limbah serta racun yang membunuh ikan. Pengumuman dari pemerintah diperlukan untuk menyadarkan masyarakat agar tak sembarangan mengkonsumsi ikan mati. Setelah itu, dalam SOP ini juga harus jelas langkah penindakan terhadap perusahaan yang terbukti melakukan pencemaran.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur Indra Wiragana mengatakan Kali Mas adalah bagian dari Kali Surabaya yang memiliki hulu dari Sungai Brantas. "Untuk mengetahui penyebab pasti tidaklah mudah, harus dilihat dulu dari hulunya," kata Indra.
Kali Mas sendiri memang sungai yang sudah berada di hilir karena sudah mendekati Selat Madura. Posisi sungai yang berada di hilir menjadikan sepanjang aliran Kali Mas memang rentan pencemaran, khususnya pencemaran dari limbah rumah tangga.
BLH sendiri saat ini langsung menerjunkan tim untuk meneliti kandungan pencemaran yang terjadi di Kali Mas. "Kami masih teliti dan cari tahu penyebab pasti pencemaran," ujarnya.
FATKHURROHMAN TAUFIQ