Ribuan Ikan Mati Mendadak di Kali Mas Surabaya  

Reporter

Senin, 3 September 2012 15:31 WIB

Bangkai ikan sapu-sapu yang mati akibat limbah B3 pabrik tekstil yang mencemari Sungai Citarum di kawasan Curug Jompong, Desa Jelegong,Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/6). 72 persen dari total industri adalah pabrik tekstil yang setiap hari menggelontorkan limbahnya tanpa pantauan dari pemerintah. Sekitar 25 juta penduduk DKI dan Jawa Barat mengandalkan air baku dari Sungai Citarum untuk PDAM, perikanan, maupun irigasi. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Surabaya - Ribuan ikan ditemukan mati di Kali Mas, Surabaya, tepatnya di kawasan sekitar pintu air Kayun dan monumen Kapal Selam Surabaya. Dari pantauan Tempo, ikan-ikan mati itu diperebutkan oleh warga.

Ratusan pengendara motor pun ikut mencari ikan. Dengan peralatan seadanya, mereja berhasil menangkap bermacam ikan, di antaranya bader (Barbodes), keting (Mystus planiceps), jendil (Pengasius micronemus), dan papar (Notopterus). "Lumayan, bisa untuk lauk makan," kata Suprapto, 36 tahun, warga Karang Menjangan, sambil membawa satu tas plastik penuh ikan, Senin, 3 September 2012.

Direktur lembaga konservasi lahan basah Ecoton Surabaya, Prigi Arisandi, mengatakan pencemaran yang terjadi di Kali Mas sangat memprihatinkan. Sebanyak 85 persen pencemaran di sekitar Kali Mas berasal dari limbah domestik, sedangkan sisanya yang 15 persen berasal dari industri.

"Kali Mas ada di tengah kota. Mayoritas rumah, hotel, dan rumah makan membuang limbahnya ke Kali Mas," kata Prigi. Dia menduga ribuan ikan itu mati sejak pagi tadi akibat peningkatan jumlah limbah dari perusahaan yang berdiri di sepanjang Kali Mas.

Ecoton mendesak Pemerintah Kota Surabaya segera meneliti dan menindak perusahaan yang terbukti melakukan pencemaran. Selain itu, Ecoton minta secepatnya disusun standar operasional prosedur (SOP) pencemaran. "Selama ini tidak ada SOP baku sehingga ikan mati massal terus berulang," ujarnya.

SOP yang diharapkan Ecoton setidaknya harus berisi langkah darurat awal, semisal mengumumkan kandungan limbah serta racun yang membunuh ikan. Pengumuman dari pemerintah diperlukan untuk menyadarkan masyarakat agar tak sembarangan mengkonsumsi ikan mati. Setelah itu, dalam SOP ini juga harus jelas langkah penindakan terhadap perusahaan yang terbukti melakukan pencemaran.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur Indra Wiragana mengatakan Kali Mas adalah bagian dari Kali Surabaya yang memiliki hulu dari Sungai Brantas. "Untuk mengetahui penyebab pasti tidaklah mudah, harus dilihat dulu dari hulunya," kata Indra.

Kali Mas sendiri memang sungai yang sudah berada di hilir karena sudah mendekati Selat Madura. Posisi sungai yang berada di hilir menjadikan sepanjang aliran Kali Mas memang rentan pencemaran, khususnya pencemaran dari limbah rumah tangga.

BLH sendiri saat ini langsung menerjunkan tim untuk meneliti kandungan pencemaran yang terjadi di Kali Mas. "Kami masih teliti dan cari tahu penyebab pasti pencemaran," ujarnya.

FATKHURROHMAN TAUFIQ


Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

25 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

43 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya