Ahmadiyah dan Sunda Wiwitan Tidak Bisa Ikut E-KTP  

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 2 September 2012 16:15 WIB

Menurut Komnas HAM, laranganitu melanggar konstitusi.

TEMPO.CO, Kuningan - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, masih menunda pembuatan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) bagi umat Ahmadiyah dan Sunda Wiwitan yang ada di Desa Manis Lor, Cigugur. Ada sekitar 5.000 lebih warga yang sampai saat ini tidak bisa memiliki e-KTP. Hal ini disebabkan Pemerintah Kabupaten Kuningan tidak memiliki kewenangan karena belum ada peraturan dari pemerintah pusat.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan H. Yosef Setiawan saat menyaksikan lomba ketangkasan kuda tradisional, berkaitan dengan hari jadi Kabupaten Kuningan ke-514 tahun, Ahad, 2 September 2012.

“Sebenarnya kami tahu warga Ahmadiyah di Manis Lor dan warga aliran kepercayaan Sunda Wiwitan Cigugur juga punya hak yang sama dari pemerintah, hanya masih menunggu keputusan dari Kemendagri,” ujar Yosef.

Sepertinya emerintah Kuningan tidak mau ambil risiko atas tertundanya pembuatan e-KTP bagi umat Ahmadiyah dan aliran kepercayaan Sunda Wiwitan. Di sisi lain, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil harus segera menyelesaikan target pembuatan e-KTP. Untuk itu, Yosef meminta instansi terkait segera menanyakan kepastian untuk kedua aliran tersebut.

Sekitar 5.000 umat Ahmadiyah di Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, hingga kini belum bisa dilayani pemerintah Kuningan dalam pembuatan e-KTP karena tersandung status agama dan keyakinannya. Warga Desa Manis Lor sampai saat ini masih menginginkan adanya pengakuan dari pemerintah dan memperoleh e-KTP.

“Terus terang kami iri kenapa umat lainnya dapat membuat e-KTP, tapi kami Ahmadiyah belum memperoleh kesempatan itu,” ujar Makmun, pengikut Ahmadiyah, di Desa Manis Lor.

Selain umat Ahmadiyah, ternyata penganut aliran kepercayaan Sunda Wiwitan di daerah Cigugur sampai saat ini juga tidak bisa memiliki KTP, apalagi e-KTP. “Sejak dulu kami tidak boleh memiliki KTP, padahal mungkin jika kami bisa memiliki KTP, kami bisa mudah cari kerja, terutama untuk kerja di kantor pemerintah,” ujar Badri, warga Cigugur.

DEFFAN PURNAMA


Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya