Polisi Belum Tetapkan Tersangka Baru Kasus Sampang

Reporter

Kamis, 30 Agustus 2012 21:57 WIB

Sejumlah anak-anak pengungsi korban konflik SARA melakukan kegiatan art konseling dipengungsian Gedung Olah Raga, Sampang, Madura, (8/30). Satuan Tugas Perlindungan Anak Sampang membuka kelompok konseling Psikoanalis Anak untuk mengurangi beban trauma anak-anak. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO,Surabaya-Tim penyidik gabungan Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Kepolisian Resort Sampang belum menetapkan tersangka baru pasca penyerangan terhadap minoritas Syiah Sampang.


"Tersangka masih belum bertambah masih seseorang berinisial R," kata Kepala Sub Direktorat Penerangan Masyarakat Polda Jatim, Ajun Komisaris Besar Polisi Suhartoyo, Kamis 30 Agustus 2012.

Tersangka berinisal R tersebut adalah Rois Al Hukuma. Rois adalah adik dari pemimpin Syiah Sampang, Tajul Muluk, yang telah divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Sampang karena dianggap menistakan agama. Vonis terhadap Tajul ini tidak terlepas dari laporan Rois (beraliran Sunni) ke Polda Jatim bahwa kakaknya menistakan agama.

Suhartoyo mengatakan tim gabungan saat ini masih terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang mengetahui kejadian. "Ditunggu saja belum ada yang baru," ujar dia.

Dari data yang dihimpun Tempo, hari ini sebanyak tujuh orang korban Syiah termasuk keluarga dari Tajul Muluk, kakak dan adiknya dimintai keterangan oleh tim penyidik di Polres Sampang. "Mereka ditanyai seputar kejadian hingga siapa penggerak massa," kata pendamping korban, Fatkhul Khoir dari Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Jawa Timur.



Ahad, 26 Agustus lalu ratusan orang anti-Syiah menyerang komunitas Syiah di Desa Nangkernang, Karang Gayam, Sampang. Akibat penyerangan tersebut, satu orang tewas, belasan luka-luka dan 37 rumah pengikut Syiah di wilayah setempat dibakar



Advertising
Advertising

DINI MAWUNTYAS

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

20 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

22 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya