TEMPO Interaktif, Kediri:Sekitar pukul 22.30 WIB KH Hasyim Muzadi mendatangi kediaman pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH Idris Marzuki. Hasyim datang menggunakan Toyota Crown warna hitam bernopol B 8334 ZU. Selain disambut tuan rumah dan dua pengasuh lain, KH Kafa Bihi Machrus dan KH An'im Machrus, sejumlah pejabat Kediri juga terlihat menyambut, di antaranya Wali Kota Kediri Drs. HA Machut dan Dandim 0809 Letkol Inf. Rusdianto, Sekretaris Kota Madya Kediri M Zaini dan Asisten pembangunan Maki Ali. Hasyim mengadakan pertemuan dengan hanya sekitar 10 menit. Menurutnya, kedatangannya ke Lirboyo bukan untuk mencari dukungan sebagai cawapres namun hanya silaturahmi biasa antara santri dan kyai. Dia mengaku tidak perlu melakukan lobi apapun. NU itu demokratis saja, tidak usah difokuskan kepada salah satu calon tertentu, semuanya lebih baik diserahkan ke warga NU untuk melakukan pilihan agar tidak terjadi polarisasi di tubuh NU, karena selama ini NU berusaha menumbuhkan demokratisasi, kata Hasyim. Mengenai pertemuan Rembang, Jawa Tengah, Hasyim sama sekali tidak khawatir para ulama akan mencopotnya dari jabatannya sebagai ketua umum PBNU. Menurutnya forum di Rembang itu rapat syuriah jadi dia tidak ikut.Menurut Hasyim aturan untuk mencopotnya dari ketua PBNU tidak ada dan dia juga tidak berupaya untuk menggunakan NU sebagai kendaraan politik sebagai cawapres, sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan mengenai suara atau dukungan orang NU kepada dia.Sementara itu, KH Idris Marzuki tidak bersedia memberikan komentar apapun tentang pertemuan tersebut. Menurutnya, pertemuan itu tidak ada hubungan dengan dukungan kepada pasangan Mega-Hasyim. Sebagai ulama dia hanya akan mendoakan siapapun calon yang memang dianggap baik oleh rakyat. Usai mengadakan pertemuan di Lirboyo, Hasyim menjadi pembicara dalam seminar yang diadakan di Balai Kota Kediri yang hingga kini masih berlangsung. Seminar ini terselenggara atas kerja sama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri dan Pemkot Kediri. Dwidjo U Maksum - Tempo News Room