Bapak Ini Mencari Anaknya di Gunung Slamet

Reporter

Editor

Minggu, 26 Agustus 2012 13:42 WIB

Hutan lereng Gunung Slamet terbakar pada Sabtu (25/8) dini hari dari Pos 7 Jalur Pendakian Bambangan dan meluas hingga wilayah hutan di Kabupaten Purbalingga, Minggu (26/8). TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Purbalingga - Trisno Rosul, warga Tegal, tampak gelisah saat menyeruput kopi hitamnya. Sesekali, ia mencoba menghubungi seseorang melalui pesawat telepon selulernya. "Anak saya belum ketahuan di mana berada, HP-nya tidak aktif," kata Rosul, saat ditemui Tempo di Pos Pendakian Bambangan Purbalingga, Minggu, 25 Agustus 2012.

Rosul mengatakan, anaknya, Rizkiawan Abdian, 19 tahun, pamit kepada dirinya untuk mendaki Gunung Slamet pada Jumat, 24 Agustus 2012. Rizkiawan meluncur ke Purbalingga untuk bergabung dengan lima kawan pendaki dengan mengendarai sepeda motor pada pukul 08.00 pagi.

Rizkiawan naik gunung bersama kawan-kawannya yang sedang kuliah di Universitas Negeri Semarang. Ia sendiri sudah beberapa kali naik gunung.

Setelah membaca berita tentang kebakaran di Gunung Slamet, Rosul mencoba menghubungi anaknya itu. Namun, hingga kini belum ada jawaban. Begitupun saat menghubungi rekan Rizkiawan yang lain, telepon selulernya tidak ada yang aktif.

Khawatir dengan keselamatan anaknya, ia memutuskan pergi ke Pos Bambangan, tempat Rizkiawan melakukan pendakian. “Kami tiba di sini pukul 00.00 tadi malam,” katanya.

Sesampainya di Bambangan, Tim SAR belum mengetahui kabar Rizkiawan. Begitupun dengan Tim SAR yang ada di Pos Pendakian Guci Tegal. Padahal, pada saat kebakaran, sejumlah pendaki sempat dievakuasi melalui jalur Tegal.

“Saya berpikiran positif saja. Barangkali mereka masih di pos 1 dan baterai HP-nya habis,” ujar Trisno.

Komandan Search Rescue Unit SAR Purbalingga, Arif Wahyudi, mengatakan timnya masih mendata pendaki yang masih berada di lereng gunung. “Kami fokus untuk evakuasi pendaki yang masih di atas dulu,” katanya.

Ia mengatakan, timnya saat ini sedang memerintahkan seluruh pendaki untuk segera turun dari gunung, terutama di Pos 3 yang saat api disinyalir sudah mulai mendekat di pos itu. Ia menyebutkan, data terakhir yang masuk, masih ada 15 pendaki yang belum turun dan masih berada di sekitar pos 1.





ARIS ANDRIANTO


Advertising
Advertising




Berita Terkait:
Ratusan Orang Padamkan Kebakaran Gunung Slamet

Ribuan Hektare Lahan di Jambi Terbakar

40 Pendaki Terjebak dalam Kebakaran Gunung Slamet

Hutan di Lereng Gunung Slamet Sering Kebakaran

Kebakaran Gunung Slamet Berasal dari Api Unggun

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

18 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

43 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

48 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

48 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

48 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

53 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya