TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara ihwal keinginan Partai Golkar yang tak akan membiarkan kadernya keluar dari partai berlambang pohon beringin itu.
"Pengertiannya apa? Saya tidak mengerti karena orang kan bebas-bebas saja," kata Kalla di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 25 Agustus 2012. "Apalagi saya bukan pengurus (partai)."
Sebelumnya, anggota Dewan Pertimbangan Golkar, Ibrahim Ambong, mengatakan partainya tak akan membiarkan Jusuf Kalla keluar dari partai. Bekas ketua umum partai tersebut dinilai masih memiliki basis dukungan kuat di internal partai. "Kalla itu kader terbaik partai, tentu partai akan rugi jika harus kehilangan dia," kata Ibrahim.
Sebagai kader terbaik, Ibrahim mengatakan, peluang Kalla untuk dicalonkan sebagai presiden dari Partai Golkar masih terbuka. Apalagi jika elektabilitas Kalla terus berada di atas Aburizal Bakrie, yang sudah ditetapkan sebagai calon presiden tunggal dari Golkar.
Pencalonan Kalla juga semakin terbuka karena terus menguatnya dukungan dari beberapa partai. Beberapa partai yang mempertimbangkan Kalla adalah Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrat. Dukungan paling kuat muncul dari Partai Nasional Demokrat.
Kalla enggan banyak berkomentar mengenai terbukanya peluang untuk dicalonkan sebagai presiden dari Golkar. "Ya, bagaimana? Apa Golkar ingin mencalonkan (saya)? Tanya Golkar, deh," ujar dia.
Ia juga enggan memberikan tanggapan ihwal kesiapannya menggantikan Aburizal jika nantinya ada kesempatan untuk dicalonkan Golkar sebagai presiden. "Enggaklah, Golkar kan sudah memutuskan."
PRIHANDOKO
Berita terkait
Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel
14 jam lalu
Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.
Baca SelengkapnyaGibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
8 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
11 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
12 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
14 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
15 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
19 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
26 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
26 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
26 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca Selengkapnya