TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 13 anggota Dewan Perwakilan Rakyat berangkat ke Brasil pada Minggu, 26 Agustus 2012. Para anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Desa itu selama tujuh hari akan belajar mengatur desa, yang tata caranya dituangkan dalam rancangan undang-undang tersebut. “Karakter pedesaan di Brasil sama seperti Indonesia. Brasil juga memiliki problem kemiskinan dan ketimpangan, tapi mulai ada perbaikan,” kata Ketua Pansus RUU Desa Ahmad Muqowam melalui siaran persnya, Jumat, 24 Agustus 2012.
Rombongan menuju Brasil dipimpin oleh Budiman Sudjatmiko dari Fraksi PDI Perjuangan. Adapun anggota yang berangkat meliputi Abdul Gaffar Patappe, Nanang Samodra, Subakyo, dan Eddy Sadeli (Partai Demokrat); Nurul Arifin dan Taufiq Hidayat (Partai Golkar); Arif Wibowo (PDI Perjuangan); Yan Herizal (PKS); Totok Daryanto (PAN); Thalib (PPP); Bachruddin Nasori (PKB); serta Miryam S. Haryati (Partai Hanura).
Budiman mengatakan keberangkatan anggota Pansus untuk melihat proses penganggaran partisipatif (participatory budgeting), yang dilakukan warga desa di Brasil, dan bagaimana mereka memajukan daerahnya. “Dengan cara ini, masyarakat di tingkat kampung dilibatkan dalam berbagai organisasi dan kegiatannya. Misalnya, pembangunan sekolah dan sarana lainnya,” ujarnya.
Kunjungan itu mengundang kritik. Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi, menilai DPR hanya menghamburkan anggaran. Dana sebesar Rp 1,629 miliar habis untuk acara kunjungan.
Menurut dia, anggaran itu tergolong paling mahal di antara studi banding anggota DPR lainnya. Soalnya, kata Uchok, para anggota Pansus pada 12 Juli lalu baru saja pulang dari Cina, dengan maksud yang sama. “Ini cara menghabiskan anggaran paling pintar, memilih Brasil karena tiketnya sangat mahal.”
Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, mengatakan, belajar soal penganggaran partisipatif cukup di Indonesia. “Sudah banyak hasil studi tentang penganggaran partisipatif. Bahkan sudah diterapkan di banyak lembaga swadaya masyarakat yang concern masalah pedesaan,” kata Ari, Jumat, 24 Agustus 2012. “Studi banding ini hanya aksi latah.”
Muqowam enggan berkomentar soal anggaran kunjungan ke Brasil. “Besok Senin saja, karena ada acara keluarga,” tuturnya. Sedangkan Nurul Arifin mengatakan urusan anggaran studi banding diatur Sekretariat Jenderal DPR. “Detailnya diurus Sekjen DPR,” kata dia. Adapun Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh belum memberi penjelasan. Upaya Tempo meminta konfirmasi belum berhasil.
FEBRIYAN | SUKMA
Berita terkait:
Kemendagri Emoh Komentari Kunjungan DPR ke Brasil
Kunjungan Brasil, Ketua Pansus RUU Desa Menjawab
Alasan Pansus RUU Desa Sambangi Brasil
Pansus RUU Desa Dinilai Hanya Habiskan Anggaran
Berita terkait
Pegang HP saat Pidato, Jokowi Sindir Pejabat Suka ke Luar Negeri
16 Agustus 2019
Jokowi menyindir para pejabat yang suka studi banding ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaDjarot Tolak DPRD Minta Biaya ke Luar Negeri 3 Kali Lipat
3 Oktober 2017
Djarot menyatakan menolak permintaan anggota DPRD, yang menginginkan biaya kunjungan anggota Dewan ke luar negeri dinaikkan hingga tiga kali lipat.
Baca SelengkapnyaFraksi Golkar Setuju Anggaran Kunjungan Luar Negeri DPR Dinaikkan
30 Agustus 2017
Ketua Fraksi Partai Golkar Robert Joppy Kardinal mengatakan Golkar setuju anggaran kunjungan luar negeri DPR dinaikkan.
Baca SelengkapnyaBURT DPR Akan ke Jerman, Berikut Tujuan dan Perkiraan Biayanya
30 Agustus 2017
BURT DPR akan melakukan lawatan ke Jerman pada 25 September hingga 2 Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaDPR Anggarkan Kunjungan Luar Negeri Rp 343,5 Miliar pada 2018
30 Agustus 2017
DPR berencana menaikan anggaran kunjungan luar negeri dalam RAPBN 2018 hingga 70 persen dari anggaran 2017.
Baca SelengkapnyaKritik Studi Banding Pansus RUU Terorisme ke Inggris dan Irlandia
25 April 2017
Ketua Pansus Revisi UU Terorisme Muhammad Syafii membantah jika perjalanan studi banding ke Inggris dan irlandia hanya jalan-jalan belaka.
Baca SelengkapnyaLegislator Akan ke Jerman-Meksiko, Fadli Zon: Ini Diplomasi
1 Maret 2017
"Saya kira enggak buang anggaran. Kan, memang sudah dianggarkan," kata Fadli Zon.
Baca SelengkapnyaKetua DPR: Dua Komisi ke Luar Negeri tanpa Anggaran DPR
8 November 2016
Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan kunjungan Komisi Kehutanan dan Komisi Lingkungan Hidup ke luar negeri tidak dibiayai dari anggaran dewan.
Baca SelengkapnyaFadli Zon Bantah Minta Bantuan KJRI New York untuk Putrinya
28 Juni 2016
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menegaskan tak meminta apa pun untuk putrinya yang sedang berkunjung ke New York.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD Pelesir ke New York, Ini Daftar Nama Mereka
14 April 2016
Anggota DPRD Jawa Timur mengaku tidak tahu mengapa New York harus menjadi lokasi studi banding.
Baca Selengkapnya