SBY Harap JK Jadi Utusan Khusus Tentang Rohingya  

Reporter

Editor

Kamis, 16 Agustus 2012 19:08 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan mantan Wapres Jusuf Kalla selaku Ketua Umum PMI di Kantor Kepresidenan, Jakarta, (16/8). Keduanya bertemu membahas partisipasi dan peran konstruktif Indonesia dalam menyalurkan bantuan dan rekonstruksi kembali pemukiman etnis Rohingnya dan Rakhai di Myanmar. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla bisa menjadi special envoy (utusan khusus) untuk penanganan kasus etnis Rohingya di Myanmar. "Saya berharap Pak Jusuf Kalla dengan pengalaman yang luar biasa, bisa menjadi special envoy agar kepedulian dan solidaritas Indonesia terhadap isu Rohinya (disampaikan) tepat, tidak menimbulkan salah pengertian bagi Myanmar dan juga benar-benar membantu saudara, etnis Rohingya," kata Yudhoyono, di halaman tengah Istana, Kamis 16 Agustus 2012.

Yudhoyono berharap akan ada kolaborasi antara pemerintah dan Jusuf Kalla. Sehingga jelas kebutuhan kontribusi Indonesia, baik kepada pemerintah maupun masyarakat Myanmar. "Nanti akan ada pertemuan lagi antara Jusuf Kalla dengan beberapa tokoh di Myanmar, tanggal 8 (September) kalau tidak salah," kata dia.

Siang ini, Yudhoyono bertemu dengan mantan wakil presiden sekaligus ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla. Termasuk dalam pembicaraan pertemuan berdurasi sekitar 20 menit adalah isu subsidi BBM dan hasil kunjungan JK ke Myanmar beberapa waktu lalu.

"Sebelum berangkat ke Myanmar, saya berkomunikasi dan sampaikan kalau bisa bertemu dengan Presiden Thein Sein. Alhamdulilah Jusuf Kalla diterima Presiden Myanmar dan telah berbicara secara mendalam," kata dia.

Myanmar, menurut laporan Jusuf Kalla, mau terbuka terhadap partisipasi dan peran Indonesia. "Beliau diantar oleh menteri perbatasan mengunjungi keadaan yg riil Rohingya," dia melanjutkan.

Dan ternyata, permasalahan di Rakhine, seperti permasalahan di Ambon dan Poso. "Sehingga kalau Indonesia bisa mengambil peran yang konstruktif, dan Myanmar terbuka sekali, misalnya ikut membangun rumah atau bahan makanan, apapaun yang diperlukan para pengungsi," kata dia.

ARYANI KRISTANTI

Berita lain:
Amnesty: Pembantaian Muslim Rohingya Berlanjut
Koalisi Sipil Minta Penyelidikan Internasional Kasus Rohingya

Suu Kyi Dapat Penghargaan di Amerika Serikat

Solusi Diskriminatif bagi Rohingya di Myanmar

Myanmar Kembali Bebaskan Tahanan Politik

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

11 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

13 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

14 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

25 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

25 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

25 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

25 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

25 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

36 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya