2014, Rakyat Bisa Pilih Kalla, Prabowo, Mahfud, atau Dahlan
Reporter
Editor
Jumat, 10 Agustus 2012 14:15 WIB
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Malik (tengah) memberikan keterangan pers tentang pendaftaran dan verifikasi partai politik peserta Pemilu 2014 di Jakarta, Kamis (9/8). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Senior Soegeng Sardjadi Syndicates (SSS), Sukardi Rinakit, memprediksi rakyat akan memilih calon presiden yang bercitra tegas di Pemilu Presiden 2014 nanti. "Meskipun aslinya tidak tegas, tapi kalau ingin maju dan menang, poleslah, citrakan diri yang tegas," kata Sukardi Rinakit pada Jumat, 10 Agustus 2012.
Sukardi mengingatkan para tim sukses calon presiden bahwa karakter rakyat Indonesia adalah mudah bosan, mudah kasihan, dan mudah lupa. “Sekarang rakyat sudah bosan pada SBY yang dicitrakan cerdas tapi tidak tegas,” katanya.
Dia mencontohkan sejumlah perubahan pola pilihan politik rakyat Indonesia sejak era Presiden Soekarno. Dulu, kata Sukardi, Soekarno dipilih karena pandai berorasi. “Lalu rakyat bosan dan mencari pemimpin pendiam. Naiklah Pak Harto,” katanya.
Lama-lama, rakyat bosan juga pada Soeharto yang pendiam tapi otoriter. Naiklah Abdurrahman Wahid yang demokratis dan banyak bicara. “Sayangnya, rakyat mudah bosan, dan beralih pada Megawati yang pendiam,” kata Sukardi.
Setelah Mega berkuasa, rakyat kembali bosan. “Mega dicitrakan bodoh, sehingga dipilihlah SBY yang dicitrakan pintar,” katanya.
Sekarang ini, dia yakin, rakyat sudah bosan melihat gaya kepemimpinan yang kompromistis dan lamban. “Sekarang, rakyat yang bosan akan pilih Prabowo, Jusuf Kalla, Mahfud MD, atau Dahlan Iskan, yang dicitrakan tegas dan cepat mengambil keputusan,” kata Sukardi.