TEMPO.CO , Yogyakarta: Kawasan laut selatan DI Yogyakarta diduga menjadi jalur perjalanan rombongan paus hiu tutul (whale sharke) pada bulan ini.
Ketua TIM Seach and Rescue Pantai Parangtritis, Ali Sutanto, mendengar pengakuan sejumlah nelayan di sekitar Pantai Parangtritis yang mengaku melihat gerombolan paus tutul berukuran besar melintasi bagian tengah laut sebelah selatan Kabupaten Bantul selama beberapa hari terakhir.
"Paus ini hidupnya di tengah. Kalau sampai terdampar ke pinggir mungkin tak kuat menahan terjangan angin dan ombak," kata dia, saat memantu paus tutul kedua yang terdampar di Pantai Pelangi, sebelah barat Pantai Parangtritis, sejak Jumat malam.
Namun, Ali belum bisa memastikan kebenaran informasi dari sejumlah nelayan sekitar Parangtritis ini. Dia mengatakan hanya mendengar selintingan isu itu dan belum pernah melihat langsung buktinya. "Belum bisa dipastikan kebenaranya," dia menambahkan.
Menurut dia, sejak lama nelayan di sekitar pantai Parangtritis menjuluki paus atau hiu dengan sebutan Nagalintang. Menurut salah satu putra mendiang juru kunci Pantai Selatan, Kyai R. Panewu Surakso Tarwono yang tutup usia pada Mei 2012 lalu, para nelayan sering memilih menghindar jika bertemu Nagalintang. "Badannya besar-besar, nelayan pasti takut perahunya yang kecil terbalik jika tertabrak ikan ini," ujar dia.
Hingga kini, paus yang terdampar di Pesisir Bantul, sudah berjumlah dua ekor. Satu ekor paus hiu tutul sepanjang 13 meter, yang terdampar di Pantai Pandansimo, sudah mulai diawetkan oleh warga dan Pemerintah Kecamatan Srandakan, Bantul mulai Jumat. Paus hiu tutul lainnya, yang terdampar di Pantai Pelangi, pada Jumat malam belum diputuskan mau diapakan. "Belum ada keputusan mau diapakan, kami baru koordinasi dengan instansi terkait," ujar Ali.
Saat memantau paus hiu tutul yang terdampar di Pantai Pandansimo, Srandakan, Bantul, Program Manager Animal Friends Jogja, Dessy Angelina, sebelumnya berharap bangkai paus hiu tutul lebih baik dikubur atau kalau diawetkan, benar-benar dimanfaatkan untuk keperluan edukasi mengenai perlindungan pada satwa langka.
Aktivis organisasi penyayang binatang di Yogyakarta ini juga mengkritik kelambanan dari instansi pemerintahan setempat dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam DI Yogyakarta dalam menangani terdamparnya satwa laut langka di pesisir Bantul.
"Di negara maju, hewan ini dilindungi. Kalau di Indonesia baru berstatus Appendiks 2. Data International Union for Conservation of Nature menyebutkan jumlah hiu jenis ini tinggal 200 ekor," kata dia.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita terkait:
Paus Terdampar di Pantai Tanjung Pakis
Ratusan Ikan Paus Terdampar di Australia
Foto foto Paus Terdampar Ditenggelamkan
Delapan Ikan Paus Terdampar di Pantai Serangan
Bali Deklarasikan Jejaring Penyelamat Paus Terdampar